jpnn.com, WUHAN - Tiongkok tampaknya ingin membangkitkan lagi teori konspirasi yang menyebutkan bahwa wabah COVID-19 sebenarnya berasal dari Amerika Serikat. Hal itu terlihat dari usulan yang disampaikan seorang hli patogen di Wuhan kepada tim WHO yang tengah mengusut asal usul COVID-19.
Deputi Direktur Departemen Biologi Patogen Wuhan University, Yang Zhanqiu mendorong tim WHO yang sedang berada di ibu kota Provinsi Hubei tersebut untuk menyelidiki kegiatan Pekan Olahraga Militer Dunia.
BACA JUGA: WHO Kecewa Tiongkok Belum Keluarkan Izin Untuk Tim Pemeriksa Asal Usul COVID-19
Menurut dia, investigasi epidemiologis bisa dilakukan dengan memeriksa 10 atau 20 kasus pertama yang terjadi di Wuhan. Dengan begitu, dapat diketahi bagaimana virus tersebut menular dan dari mana asalnya.
"Jika investigasi epidemiologis yang dilakukan WHO mendapati adanya penularan dari orang-orang yang bepergian ke luar negeri, lanjut dia, maka harus segera ditindaklanjuti," ujar Yang.
BACA JUGA: Tiongkok Siap Bantu WHO Usut Asal Usul COVID-19
Demikian halnya, lanjut dia, kalau ada dugaan personel militer Amerika Serikat yang datang ke Wuhan untuk ambil bagian dalam Pekan Olahraga Militer Dunia (MWG) membawa COVID-19 hingga menyebar ke seluruh dunia, maka WHO harus menyelidikinya dengan mengaitkan kasus pertama yang terjadi di Wuhan.
MWG digelar di Wuhan pada 18-27 Oktober 2019 yang diikuti oleh 9.308 atlet dari 110 negara.
BACA JUGA: Tiba di Wuhan, Tim WHO Siap Ungkap Kebenaran soal Virus Corona
Sekitar pertengahan tahun lalu, beberapa media di Tiongkok ramai-ramai mengaitkan COVID-19 yang pertama kali kasusnya ditemukan di Wuhan pada Desember 2019 itu dengan penyelenggaraan MWG tersebut.
Namun, teori konspirasi itu tidak mendapat respons positif di luar Tiongkok. Beijing justru panen kecaman lantaran dianggap berusaha lari dari tanggung jawab dengan menyebarkan propaganda tak berdasar.
Sebanyak 13 ahli dari WHO tiba di Wuhan pada Kamis (14/1) untuk melakukan investigasi COVID-19 dan saat ini masih menjalani karantina selama 14 hari.
Semula anggota tim WHO berjumlah 15 orang, namun yang dua hasil tes usapnya positif saat transit di Singapura sehingga gagal berangkat ke Wuhan. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil