Timbun Solar Oplosan di Makam

Sabtu, 25 Januari 2014 – 18:51 WIB

jpnn.com - TUBAN - Praktik penimbunan solar bersubsidi terjadi di Tuban. Kamis sore (23/1) Pertamina EP menggerebek timbunan solar di makam cina Desa Sendangrejo, Kecamatan Parengan. Hasilnya, petugas menemukan 135 jeriken berisi solar, 36 jeriken kosong, tiga bul, dua mesin pompa, dua rol slang, serta satu sepeda motor Supra bernopol 125 S 3287 EK.

Dalam penggerebekan itu, Pertamina EP bekerja sama dengan Subdenpom V/2-4 Tuban. Sebab, sebelumnya diduga ada indikasi keterlibatan oknum TNI. Dansub Denpom V/2-4 Tuban Lettu Cpm Koesna langsung terjun ke lapangan dengan Pertamina EP. Pada pukul 15.45, staf keamanan Pertamina EP bersama dengan Lettu Cpm Koesna tiba di lokasi. Tidak lama kemudian, Asisten Manajer Sekuriti Pertamina EP Letkol Muksino juga tiba di lokasi penimbunan.

BACA JUGA: Jelang Imlek, Bali Butuh Guide Bahasa Mandarin

Lokasi tersebut cukup unik dan tidak terduga sebelumnya. Sebab, masyarakat umum tidak mungkin masuk ke makam cina yang jaraknya sekitar 50 meter dari Jalan Raya Tuban-Bojonegoro. Jadi, aktivitasnya tidak kelihatan dari luar karena tertutup pohon bambu. Tempat penimbunan solar yang berada di area makam tersebut dipenuhi jeriken yang berisi solar oplosan. Saat digerebek, ada dua pekerja yang tengah menimbun.

Praktis, mereka berhenti secara mendadak saat melihat petugas tiba di lokasi. Begitu juga dengan aktivitas lain. Bahkan, salah seorang pekerja yang mengirim solar pun balik kucing setelah mengetahui penggerebekan tersebut. Sementara itu, jeriken berwarna-warni itu berjajar rapi persis di area makam. Dua mesin terlihat di antara pohon bambu.

BACA JUGA: 45 Rumah Rusak Akibat Gempa 6,5 SR di Kebumen

"Awalnya ada laporan dugaan adanya keterlibatan oknum TNI. Namun, setelah saya cek, ternyata tidak ada. Dengan begitu, temuan itu langsung kami minta untuk ditangani Polres Tuban," tegas Koesna saat di lokasi.

Berdasar informasi, solar tersebut diduga didapat dari Wonocolo, Bojonegoro, dan salah satu SPBU di Parengan. "Kami ambil dari SPBU dengan jasa kuli angkut Rp 30 ribu untuk sekali angkut. Hasilnya, bos (pemilik) sendiri yang membeli. Saya tidak tahu harganya," ungkap salah seorang kuli yang identitasnya enggan disebutkan.

BACA JUGA: Warga Tuntut Pembangunan Masjid Dihentikan

Sekitar pukul 18.00, anggota mapolsek yang dipimpin Kapolsek AKP Kusrin baru tiba di lokasi. Beberapa barang bukti tersebut langsung dibawa ke mapolres untuk ditangani lebih lanjut. (zak/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terasa Hingga ke Tegal, Petani Dikagetkan Gempa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler