Timnas Ditantang Dua Negara Timteng

Jumat, 21 Desember 2012 – 07:56 WIB
Timnas Indonesia. Foto: Angger Bondan/Jawa Pos
JAKARTA - Indonesia mendapat kesempatan menguji skuad sebelum berlaga di Prakualifikasi Piala Asia Februari mendatang.

Rabu (19/12) malam lalu, Indonesia mendapat surat tantangan dari Yordania untuk beruji coba di Amman pada tanggal 31 Januari atau 1 Februari. Pada tanggal yang sama Uni Emirat Arab juga mengajukan surat tantangan di Singapura. 

Uji coba melawan Yordania dan UEA ini terbilang menguntungkan Indonesia. Pasalnya pada 6 Februari tim Merah Putih akan mengawali pertandingan melawan Iraq. Apalagi Yordania dan UEA yang sama-sama negara Asia Barat memiliki kesamaan dalam gaya permainan Iraq.     

Timnas Yordania akan mennjadi lawan berat. Dari rangking FIFA, mereka nangkring di posisi 94. SEdang UEA ada di posisi 109. Koordinator timnas Bob Hippy menyebutkan pihaknya belum menentukan apakah timnas akan melayani tantangan Yordaniadan UEA itu.

"Tapi kepastian untuk menerima undangan itu tergantung dari program pelatih timnas. Apakah bersedia bermain lawan Yordania dan UEA karena jadwalnya mepet dengan pertandingan lawan Iraq," sebut Bob.

Bob juga menyebutkan karena waktu yang mepet ini, maka PSSI tak akan mengganti posisi Nilmaizar dari jabatan pelatih kepala. Asisten pelatih Fabio Oliviera dan Haryanto juga dipertahankan dari timnas.

Di sisi lain, Sihar Sitorus dipastikan menjadi ketua komisi Ad Hoc timnas. Badan ini adalah pengganti timnas Badan Tim nasional (BTN). Alasannya BTN tak ada dalam statuta. Dalam menjalankan Komisi Ad Hoc, Sihar akan dibantu Bob Hippy dan Benhard Limbong. Dua nama lain anggota komisi Ad Hoc akan diumumkan kemudian.

Nah, langkah pertama Sihar sebagai ketua komisi Ad Hoc ini adalah mempersiapkan pelatnas mulai 3 Januari sampai 7 Februari mendatang. Sentralisasi latihan sendiri diperkirakan Sihar memakan biaya sebesar Rp 2,8 Miliar. Lokasi training centre menjelang lawan Iraq sendiri ada dua daerah yang mengemuka. Yakni Medan dan Jakarta.

"Kami akan mencari lokasi yang paling murah. Kalau di Jakarta bisa Rp 2,8 Miliar. Kalau di Medan sekitar Rp 2,6 Miliar. Namun memang dua daerah itu punya sisi positif dan negatif sendiri. Karena itulah kami pertimbangkan dalam waktu dekat ini," sebut Sihar. (dra)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bale Sembuh, AVB Senang

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler