Timnas Gagal, Wim Rijsbergen Dianggap Biang Kerok

Rabu, 07 September 2011 – 13:16 WIB
JAKARTA- Ketua Pengprov PSSI Kalbar, Zulfadhli menilai kekalahan beruntun yang dialami oleh Timnas sebagai bukti kurang piawainya Wim Rijsbergen dalam mengelola potensi yang dimiliki Bambang Pamungkas dan kawan-kawanKarena itu, Zulfadhli mendesak PSSI untuk mengganti Wim Rijsbergen sebagai pelatih timnas

BACA JUGA: Stadion Bisa Jadi Penentu

Zulfadhli  menuding, Wim sebagai biang kerok yang paling bertanggung jawab terhadap kegagalan Timnas.

"Kekalahan Tim Nasional kita  karena kurang piawainya pelatih (Wim Rijsbergen)," kata Zulfadhli, Rabu (7/9) kepada JPNN.

Ia menilai, Wim, tidak bisa meningkatkan permainan pasukan merah putih seperti saat ditangani Alfred Riedl
Bahkan, saat insiden petasan terjadi di SUGBK yang membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menyaksikan langsung jalannya laga itu, harus meninggalkan arena, sang pelatih tidak terlihat bereaksi

BACA JUGA: Sriwijaya FC Rekrut Nova Arianto

Padahal, kala itu timnas sudah tertinggal 2-0, dan waktu tinggal menyisakan 15 menit lagi.

"Iya betul ganti pelatih baru saja yang lebih top," kata politisi Partai Golongan Karya itu.

Disayangkan Bambang Pamungkas dan kawan-kawan gagal meraih poin di kandang sendiri, sehingga sekarang terpuruk di dasar klasemen
Peluang tim nas lolos ke piala dunia 2014 juga dianggap tipis

BACA JUGA: PSSI Janji Persebaya Ikut Kompetisi



"Kecuali ada mukjizat," kata Zulfadhli

Terkait ancaman sanksi yang akan diterima tim nas karena insiden petasan, Zul menilai itu wajar"Memang pantas terima sanksi karena kelalaian menjamin keamanan pertandingan," kata Zul lagi.

Seperti diketahui, dua gol Bahrain ke gawang Indonesia, masing-masing diciptakan oleh, Sayed Dhiya pada menit ke-45 (+1) babak pertamaDi babak kedua, Ismael sukses memperbesar keunggulan tim tamu  pada menit 71 setelah lolos dari jebakan offside(boy/fuz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Boaz Bikin Pernyataan Tertulis


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler