jpnn.com, JAKARTA - Timnas Indonesia menghajar Malaysia 4-1 pada matchday terakhir Grup B Piala AFF 2020 pada Minggu (19/12) malam.
Pelatih Timnas Malaysia Tan Cheng Hoe mengakui skuadnya kesulitan mengimbangi intensitas permainan Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan.
BACA JUGA: Timnas Indonesia vs Malaysia: Terungkap Pemicu Semangat Garuda Terus Membara
Tan Cheng Hoe mengatakan intensitas pertandingan Timnas Indonesia vs Malaysia memang tinggi.
“Sayangnya kami tak bisa menurunkan dua bek tengah kami. Itu yang membuat lini belakang kami tidak stabil. Tentu kami kecewa dengan kekalahan ini," kata Tan Cheng Hoe saat konferensi pers virtual setelah pertandingan, Minggu malam.
BACA JUGA: Kata Pratama Arhan Setelah Jadi Pemain Terbaik Laga Timnas Indonesia Vs Malaysia
Diketahui, dua bek Malaysia yakni Aidil Zafuan dan Shahrul Saad mengalami cedera dan tidak ikut dalam laga panas tersebut.
Malaysia, lanjut Tan Cheng Hoe, sebenarnya memulai laga dengan pola pikir menyerang demi mendapatkan gol karena hanya kemenangan yang membawa Malaysia ke semifinal.
BACA JUGA: Timnas Indonesia 4 vs 1 Malaysia, Safee Sali Heran Namanya jadi Trending Topic di Twitter
Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Justru Malaysia ditekan habis-habisan meski unggul lebih dahulu pada menit ke-13 lewat gol Kogileswaran Raj.
Setelah gol tersebut, Harimau Malaya tak pernah benar-benar bisa keluar dari kurungan Indonesia dan akhirnya takluk 1-4.
Dia mengakui Indonesia memiliki pemain-pemain yang bergerak cepat, begitu pula permainannya.
“Namun, kami kebobolan karena kecerobohan sendiri. Sekarang saatnya kami bersiap untuk kompetisi-kompetisi selanjutnya," kata Tan.
Kegagalan Malaysia menundukkan Indonesia membuat mereka gagal lolos dari fase penyisihan grup Piala AFF 2020.
Pencapaian tersebut serupa dengan yang mereka catat pada Piala AFF 2016.
Timnas Indonesia lolos ke semifinal Piala AFF 2020 sebagai juara Grup B dan dalam semifinal akan melawan tim peringkat kedua Grup A, Singapura.
Leg pertama pertandingan itu berlangsung pada 22 Desember dan leg kedua 25 Desember 2021. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo