Timnas Perbanyak Uji Coba

Harapkan Tak Ada Diskriminasi Pemain

Senin, 05 Maret 2012 – 06:06 WIB

JAKARTA - PSSI akan segera menyusun jadwal uji coba internasional yang lebih banyak. Alasannya, kekalahan memalukan 0-10 Indonesia atas Bahrain pada ajang Pra Kualifikasi Piala Dunia (PPD) lalu dipastikan bakal membuat posisi Indonesia melorot di rangking FIFA.
 
Koordinator Timnas PSSI Bob Hippy menjelaskan jika saat ini pihaknya mulai memikirkan menerima beberapa tawaran uji coba dari negara ASEAN terlebih dulu. Tujuannya, agar Indonesia bisa meraih poin tambahan dari uji coba Internasional yang dilakukan. "Tiga tawaran Timor Leste, Myanmar, dan Kamboja akan kami programkan secepatnya," terangnya, kemarin (4/2).
 
PSSI juga sudah memastikan jadwal uji coba kontra Aljazair. Rencananya, uji coba bakal digelar Juni mendatang. Selain itu, lanjut Bob, pihaknya juga menjajaki kemungkinan digelarnya laga melawan Bahrain, tapi digelar di Indonesia.

Peluang tersebut cukup terbuka karena sebelum Indonesia kalah 0-10, PSSI dan federasi sepak bola Bahrain telah melakukan pembicaraan. "Presiden federasinya sudah minta, dia tanya kapan bisa tanding lagi di Jakarta. Ini harus direalisasikan biar nanti kita tahu bagaimana pertandingan sesungguhnya," ucapnya untuk menutupi kekecewaan kalah besar.
 
Bob menyebut jika target PSSI adalah bisa menembus peringkat 130-an dari saat ini yang berada di posisi 146 dunia. "Kalau bisa naik satu tingkat, dari 140-an ke 130-an. Kami yakin Indonesia bisa lebih baik lagi," tutur lelaki berkacamata tersebut.  
 
Sayang, nafsu besar untuk bisa mengangkat peringkat Indonesia itu tidak akan dibarengi dengan turunnya tim yang mumpuni. Rencananya, mereka yang akan melakoni uji coba itu adalah para penggawa timnas U-23 yang dipersiapkan Menuju SEA Games Myanmar.

"Tidak ada even tim senior. Jadi itu dimanfaatkan untuk persiapan tim SEA Games agar pengalaman bertanding mereka meningkat," terang mantan pemain Nasional tersebut.
 
Menanggapi langkah yang diambil PSSI ini, mantan pemain nasional era 80-an, Rully Nere meminta agar PSSI terlebih dahulu menghilangkan diskriminasi pemain. Alasannya, akar merosotnya permainan timnas adalah pemilhan skuad yang tak maksimal.

"Sebagai mantan pemain nasional, kami cukup kecewa jika PSSI tetap dengan egoismenya. Pemain yang seharusnya lebih pantas masuk timnas, mereka pinggirkan," tuturnya.

Bagi dia, langkah PSSI ini sangat jauh dari visi yang disusung yakni untuk memperbaiki pembinaan sepak bola. Sebaliknya, lanjut Dia, PSSI malah mematikan bibit potensial yang seharusnya bisa menunjukkan kemampuannya di level timnas.

"Mereka secara sipihak melarang pemain Indonesia Super League (ISL), tapi surat dari FIFA yang menginstruksikan hal itu tidak pernah ditunjukkan. Pantas jika ada dukungan kongres luar biasa (KLB)," tegas lelaki asal Papua tersebut.

Menurutnya, egoisme PSSI ini nantinya akan membuat tujuan memajukan sepak bola tak akan berhasil. Alih-alih bakal berprestasi, diskriminasi ini nantinya dianggap akan membuat timnas semakin jauh dari prestasi. (aam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Setan Merah Terus Mengejar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler