JAKARTA - Kerja sama bilateral antara pemerintah Republik Indonesia dan Republik Demokratik Timor Leste terus berkembang. Rapat paripurna DPR kemarin (16/5) menyepakati adanya hibah enam meriam salute gun kepada pemerintah Timor Leste.
Pengesahan proses hibah meriam salute gun itu berlangsung secara musyawarah mufakat. Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanudin saat membacakan keputusan komisi I menyatakan, proses hibah tersebut diawali Surat Menteri Pertahanan RI Nomor B/578/Iv/2012 tanggal 30 April 2012.
"Surat itu perihal permohonan persetujuan hibah enam pucuk meriam salute gun kepada pemerintah Timor Leste," ujarnya.
Surat yang diterima badan musyawarah tersebut memutuskan untuk menugaskan Komisi I DPR melakukan pembahasan. Tubagus menyatakan, proses hibah dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan pasal 23 ayat 1 UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
"Pemerintah pusat dapat memberikan hibah/pinjaman kepada atau menerima hibah/pinjaman dari pemerintah/lembaga asing dengan persetujuan DPR," kata Tubagus.
Hibah enam pucuk meriam salute gun kaliber 75 mm itu, lanjut Tubagus, sudah termasuk 50 butir amunisi. Komisi I DPR meyakini, hibah enam meriam tersebut dapat meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Timor Leste. Hibah meriam itu juga dilakukan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Ke-10 Timor Leste pada 20 Mei 2012.
"Oleh karena itu, Komisi I DPR memutuskan menyetujui hibah enam pucuk meriam salute gun kepada pemerintah Republik Demokratik Timor Leste," kata Tubagus.
Dia menambahkan, sebelumnya DPR dan pemerintah juga menghibahkan enam meriam salute gun ke pemerintah Papua Nugini. RI masih memiliki cadangan enam meriam lagi dengan tipe dan jenis yang sama. Pemerintah RI telah memiliki 18 unit meriam salute gun yang baru.
"Hibah meriam ke Timor Leste dan Papua Nugini tidak akan mengurangi kebutuhan meriam salute gun karena kita punya yang lebih baru," tegasnya. (bay/c6/ari)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usai Dinikahi, Dihabisi Suami
Redaktur : Tim Redaksi