Menurut Boy, pengawasan yang akan dilakukan eks timses bukan sekedar isapan jempol belaka. Fokus pengkritisan terhadap Gubernur Jokowi dan Wakil Gubernur Ahok seputar janji yang pernah diungkapkan dalam kampanye Pilkada DKI. “Kami tidak tidur, setelah ini kami awasi janji Jokowi-Ahok,” tandas Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta itu.
Tak hanya itu, sambung Boy, kinerja 100 hari yang dijanjikan Jokowi-Ahok juga perlu dikawal, serta kebijakan-kebijakan yang berada di masing-masing wilayah. Karena itu, dibutuhkan partisipasi para relawan Jakarta Baru untuk mengawasi kinerja di seluruh wilayah kota dan Kabupaten Kepulauan Seribu. “Kan relawan kami ada di mana-mana, dan itu berfungsi untuk mengawasi kebijakan di tingkat kelurahan,” tutur dia.
Boy juga menegaskan, dirinya tak ragu mengingatkan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta jika ada kebijakan pemerintah yang dianggap menyimpang dan tidak pro rakyat. “Kami akan ingatkan jika ada kebijakan yang menyimpang. Namun dengan kritik yang sifatnya membangun,” tegas Boy.
Jika ada oknum yang mengatasnamakan Timses Jokowi-Ahok ke depannya, tambah Boy, maka pihaknya tak bertanggungjawab. “Kami resmi membubarkan diri. Jangan sampai ada oknum yang mengaku timses untuk menekan pejabat atau lingkungan kerja Pemprov DKI,” tukasnya.
Sementara itu pembubaran timses Jokowi-Ahok dihadiri oleh tim relawan yang berada di masing-masing wilayah. Pembubaran ditandai dengan penyerahan kartu anggota tim kampanye Jokowi-Ahok kepada ketua timses Jokowi-Ahok. (rul/pes)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kartu Jakarta Pintar Akan Diluncurkan 17 November
Redaktur : Tim Redaksi