jpnn.com, JAKARTA - Wakil Direktur Tim Media dan Komunikasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga Dhimam Abror mendesak Bawaslu untuk mengusut dugaan kasus pelanggaran pemilu yang disinyalir dilakukan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.
Menurut Dhimam, dugaan kasus itu telah memiliki alat bukti. Video Luhut sedang menyerahkan amplop kepada seorang pemuka agama viral di media sosial.
BACA JUGA: Jepret! Luhut Beri Amplop ke Kiai, Minta Datang ke TPS 17 April
"Bawaslu jangan tebang pilih, harus berani panggil LBP dan jelas sudah ada bukti pelanggaran pemilu hukum sesuai aturan," kata Dhimam saat dihubungi jpnn, Rabu (3/4).
BACA JUGA : Jepret! Luhut Beri Amplop ke Kiai, Minta Datang ke TPS 17 April
BACA JUGA: Harmonisasi Regulasi Tingkatkan Investasi
Di sisi lain, Dhimam mengingatkan, para ulama tidak menerima imbalan terkait pemilihan umum (Pemilu) 2019. Ulama harus menunjukkan kepada umat sikap yang baik menghadapi pesta politik.
"Saya ingatkan kepada para kiai amplop itu, untuk istigfar, mohon ampun kepada Allah SWT. Tindakannya itu akan dimintai pertanggungjawaban sampai di akhirat," tegasnya.
BACA JUGA: Infrastruktur Indonesia Tertinggal Jauh dari Malaysia
BACA JUGA : Luhut Beri Amplop ke Kiai, Mantan Kasum TNI: Ueddhhaaaannn
Sebelumnya, Luhut Binsar Panjaitan terekam kamera memberikan amplop kepada seorang kiai di Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Selain itu, Luhut juga meminta sang kiai agar memobilisasi massa agar datang ke tempat pemungutan suara (TPS) pada 17 April untuk mencoblos yang pakai baju putih.
“Tanggal 17, tolong disampaikan kepada semua umat, santri untuk datang ke TPS,” ucap Luhut dalam video di Twitter mantan Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief, Selasa (2/4).
BACA JUGA : Soal Menteri Pencetak Utang, Luhut Pertanyakan Etika Prabowo
Dalam video tersebut, Luhut bersama timnya tampak berdiskusi dengan kiai pengasuh pondok pesantren.
Tak berselang lama, Luhut menyerahkan kantongan plastik kepada seorang kiai di dalam ruangan. Setelah itu, Luhut mengeluarkan amplop dari saku celananya, kemudian menyerahkan ke kiai.
“Ini cara Jokowi membeli suara,” cuit Andi Arief.(mg10/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingat ! Pilih Pemimpin yang Taat pada Pancasila
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan