Timwas COVID-19 DPR RI Minta Pemerintah Jadikan Polindes sebagai Sentra Vaksinasi

Kamis, 24 Juni 2021 – 12:25 WIB
Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Tim Pengawas Penanggulangan Bencana Covid-19 DPR RI meminta pemerintah memanfaatkan poliklinik desa (Polindes) sebagai sentra vaksinasi, menyusul terjadinya lonjakan kasus positif virus Corona dalam dua pekan terakhir.

Ketua Timwas Covid-19 DPR RI Muhaimin Iskandar mengatakan pemerintah harus terus menggenjot upaya vaksinasi di berbagai daerah.

BACA JUGA: Viral, Pasien Covid-19 Mengamuk di RSUD Pasar Minggu, Satpam yang Amankan Ikut Terpapar

"Manfaatkan poliklinik desa sebagai sentra vaksinasi agar daya jangkaunya lebih luas dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat," kata Muhaimin di Jakarta, Kamis (24/6).

Dia menjelaskan sentra vaksinasi saat ini masih terpusat di puskesmas. Padahal, mayoritas fasilitas kesehatan itu berada di tingkat kecamatan. Hal itu membuat sebagian masyarakat enggan untuk mengikuti program penyuntikan vaksin tersebut.

BACA JUGA: Ini Lho Briptu Selly Gabriella yang Ditugaskan sebagai Pasukan Perdamaian PBB

"Salah satu kendala belum optimalnya program vaksinasi adalah masyarakat di pedesaan kesulitan mengakses sentra vaksinasi yang berbasis puskesmas. Harusnya sudah dipikirkan bagaimana membuat polindes yang jangkauannya lebih dekat dengan masyarakat bisa jadi sentra vaksinasi," ucap Muhaimin.

Politikus yang beken disapa dengan panggilan Gus Muhaimin itu menyebut Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia relatif tertinggal dari beberapa negara lain.

BACA JUGA: Simpatisan Habib Rizieq Terlibat Bentrok dengan Polisi, Lihat

Vaksinasi di India, misalnya, saat ini sudah menyentuh angka 232.744.813 warga untuk vaksin dosis pertama atau hampir 17 persen dari total populasi. Bahkan, di China sudah menyentuh lebih dari 1 miliar penduduk.

"Sedangkan di Indonesia vaksinasi dosis pertama baru menyentuh 24 jutaan warga. Target sejuta vaksinasi per hari juga masih belum terealisasi,” katanya.

Wakil Ketua DPR RI itu mengatakan stok vaksin di Indonesia sejauh ini relatif aman. Apalagi pada akhir pekan lalu ada tambahan 10 juta dosis vaksin Corona produksi Sinovac dalam bentuk bahan baku atau bulk.

"Ketersediaan vaksin bisa dikatakan aman. Saat ini tinggal bagaimana kita memaksimalkan daya jangkau vaksinasinya sehingga bisa menyentuh ke setiap lapisan masyarakat," ujar Gus Muhaimin.

Ketua Umum PKB itu tidak menampik ada sebagian masyarakat yang menolak vaksin. Berdasarkan riset Universitas Padjajaran, diketahui setidaknya masih ada 30 persen warga masyarakat menolak vaksinasi.

Oleh karena itu, dia menyarankan agar pemerintah menggandeng tokoh-tokoh agama untuk menyosialisasikan pentingnya vaksinasi Covid-19.

"Peran tokoh agama ini harus lebih ditingkatkan untuk menyosialisasikan pentingnya vaksinasi. Karena harus diakui ada masyarakat yang menolak vaksin dengan alasan keyakinan. Jadi, ya, harus didekati secara keyakinan pula,” pungkas Gus Muhaimin. (*/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler