jpnn.com - JAKARTA - Anggota tim pengawas pelaksanaan ibadah haji dari DPR RI, Mufti Anam mengapresiasi semua upaya Kementerian Agama memperbaiki penyelenggaraan rukun Islam kelima itu.
"Kami dari Timwas Haji DPR terus mengecek, turun ke lapangan. Dari beberapa temuan kemarin, sudah banyak sekali perbaikan. Bahkan perbaikannya sangat akseleratif. Semangat Kemenag bagus dalam menerima masukan dan segera melakukan perbaikan. Semuanya untuk kenyamanan jemaah haji dalam beribadah,” ujar Mufti Anam pada Senin (26/6).
BACA JUGA: 5 Calon Haji asal Indonesia Ditolak Masuk Arab Saudi
Pria berusia 35 tahun itu mengapresiasi beberapa hal yang progresif dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Misalnya kesiapan fasilitas toilet.
“Kemarin sudah kami cek langsung ke lokasi. Mulai dari tenda hingga toilet. Alhamdulillah sudah relatif lebih baik, seperti soal toilet yang kini rasionya 1 toilet berbanding 50 jemaah. Kalau sebelumnya kan 1 toilet untuk ratusan jemaah,” kata Mufti.
BACA JUGA: Raja Salman Keluarkan 1.300 Undangan Naik Haji Gratis, Pelayanan Kelas Atas
“Penambahan rasio toilet ini akan mengurangi panjangnya antrean jemaah. Tinggal sekarang menjadi tanggung jawab bersama untuk dijaga kebersihannya. Kalau toilet bersih, antrean tidak panjang, Insyaallah ini akan berdampak pada kenyamanan dan kekhusyukan para jemaah dalam beribadah wukuf di Arafah,” imbuh mantan aktivis Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) tersebut.
Mufti juga mengapresiasi kiprah para petugas kesehatan yang dengan tulus melayani para jemaah calon haji.
BACA JUGA: Harga BBM Naik, Mufti Anam Minta Menkop UKM Perhatikan Para Pelaku Usaha Ini
“Terima kasih para dokter dan perawat yang saya lihat sendiri bekerja dengan optimal. Ada pengaturan yang baik sehingga tim kesehatan siaga 24 jam. Ruang-ruang perawatan pasien juga bersih dan baik,” ujarnya.
Mufti pun mengusulkan screening atau seleksi calon haji (calhaj) diperketat secara terukur, terutama bagi jemaah lansia.
Dia juga mmendapat masukan agar hanya jemaah yang benar-benar sehat yang bisa berangkat. Seleksi kesehatan perlu dilakukan di rumah sakit, tidak sampai di Puskesmas saja.
“Semua ingin jemaah haji sehat, sehingga di sini bisa nyaman beribadah. Sudah saya sampaikan ke Menag, dan beliau secara umum setuju,” kata politikus PDI Perjuangan tersebut.
Mufti menambahkan, hal lain yang perlu diapresiasi adalah pelayanan transportasi dari hotel ke Masjidilharam menggunakan bus yang disediakan Kemenag.
"Meski akses transportasi sudah makin dibatasi, Kemenag tetap mengupayakan ada bus bagi jemaah Indonesia," tutur Mufti. (adk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan