jpnn.com, LIVERPOOL - Setelah 28 matchweek, juara bertahan Manchester City dan penantang terberatnya Liverpool menjadi kandidat terkuat jawara Premier League musim 2018-2019 ini.
Liverpool untuk sementara unggul tipis satu angka atas City (69-68). The Reds mengemas tiga poinnya kemarin (28/2) di Stadion Anfield dengan kemenangan 5-0 atas Watford. Sedangkan City menang tipis 1-0 atas West Ham di Stadion Etihad.
BACA JUGA: Gara-Gara Chelsea, Tottenham Keteteran di Klasemen Liga Inggris
Penguntit paling dekat Liverpool dan City, yakni Tottenham Hotspur malah terpeleset di dua matchweek beruntun. Pasca kalah 1-2 oleh Burnley (23/2), kemarin Spurs bertekuk lutut dalam Derby London dengan skor 0-2 oleh Chelsea di Stamford Bridge.
Kekalahan itu membuat The Lilywhites kini tertinggal sembilan angka di belakang pemuncak klasemen Liverpool (69-60). Nah, tiga poin oleh The Reds kemarin mengakhiri 'parade seri' di Premier League. Setelah tiga hasil imbang di empat laga terakhir, pesta lima gol kemarin merupakan kemenangan Liverpool dengan margin terbesar musim ini di kompetisi domestik.
BACA JUGA: Manchester United Catat Rekor Fantastis
“Hasil seperti inilah yang kami inginkan. Saya sangat bangga dengan kemenangan yang dihasilkan anak-anak hari ini (kemarin, red.),” kata pelatih Liverpool Juergen Klopp kepada ESPN kemarin.
Disinggung tentang ketatnya jadwal termasuk margin yang tipis dari City, Klopp berusaha rileks. Mantan pelatih Mainz 05 dan Borussia Dortmund itu menjawab fokusnya kini adalah laga terdekat.
BACA JUGA: Gol Aguero Bikin Manchester City Setia Menempel Liverpool
Kalau melihat jadwal Liverpool di sepuluh matchweek terkahir maka Jordan Henderson dkk masih harus bertemu dua tim dari enam besar di Stadion Anfield. Pertama Spurs (31/3) kemudian Chelsea (13/4).
Menurut Liverpool Echo kemarin saat pesta lawan Watford, kejelian Klopp adalah memasang Divock Origi sebagai wide attacker kiri dan Sadio Mane menjadi penyerang tengah. Absennya Roberto Firmino, tidak membuat Klopp lantas memasang Xherdan Shaqiri sebagai penyerang lubang di antara Mohamed Salah dan Sadio Mane atau memakai formasi 4-3-1-2.
Kemarin Liverpool tetap menggunakan komposisi 4-3-3. 'Kesetiaan' Klopp memakai 4-3-3 terbayar dengan gol yang dicetak Origi pada menit ke-66, plus brace Sadio Mane (9', 20') dan Virgil van Dijk (79', 82').
Di sisi lain, kalau melihat jadwal City yang tersisa maka sama halnya dengan Liverpool ada dua jadwal melawan tim enam besar. City akan tandang ke Old Trafford (16/3) melawan saudaranya Manchester United. Kemudian menjamu Spurs di Stadion Etihad (20/4).
Pelatih City Pep Guardiola kepada Manchester Evening News kemarin menolak anggapan timnya 'melemah'. Dalam dua laga terakhir, City hanya mencetak satu gol. Setelah imbang 0-0 lawan Chelsea (25/2) di final Piala Liga, kemarin hanya menang 1-0. Kemenangan 1-0 musim ini di Premier League terjadi empat bulan lalu. Saat menang 1-0 atas Spurs (29/10).
Bicara produktivitas di Premier League, maka City jauh lebih apik dari Liverpool. Bulan ini, Liverpool membuat tujuh gol dalam empat laga. Atau 1,75 gol per laga. City jauh di atasnya. Yakni 12 gol dalam empat laga. Atau rerata gol per laga tiga buah.
“Saya tak ingin mendengar alasan kelelahan atau jadwal yang berhimpitan yang kami hadapi. Memang ini resiko kami ketika kami berhasil bertahan di semua kompetisi yang ada,” tutur Guardiola.
Sport Bible kemarin membuat membuat simulasi penghitungan poin antara Liverpool dan City. Berdasar indeks performa setiap laga, rerata persentase kemenangan per laga, dan gol setiap laga maka City diperkirakan juara. Prediksi Sport Bible pada matchweek 38, City dan Liverpool mengemas poin yang sama yakni 92. Akan tetapi selisih gol yang memenangkan City atas Liverpool. Sedangkan posisi tiga tetap dihuni Spurs. (dra)
Klasemen sementara
skysports
BACA ARTIKEL LAINNYA... 69 Poin dari 28 Laga, Seharusnya Liverpool Juara
Redaktur & Reporter : Adek