jpnn.com - Ketegangan antara Tiongkok dan India di perbatasan Lembah Galwan terus meningkat.
Mengutif Times of India, menyikapi ribuan pasukan Tiongkok telah merangsek sekitar 3 km ke wilayah India di bagian Tenggara Galwan, atau Danau Pangong yang masuk dalam Line of Actual Control (LAC).
BACA JUGA: Ratusan WNI Dipulangkan dari India Selama Pandemi, Termasuk Keluarga Perwira TNI
Pasukan Tiongkok diketahui telah mendirikan ratusan barak di sekitar perbatasan, termasuk kemungkinan membangun banker dan memarkir sejumlah kendaraan berat.
Tidak mau mundur dan memilih menantang, India juga memutuskan pengerahan ribuan pasukan Batalion Infantri Angkatan Darat.
BACA JUGA: Kabar Baik dari Tiongkok soal Virus Corona, Hal Ini Belum Pernah Terjadi Sebelumnya
Menyusul pada 5 Mei dan 9 Mei lalu, pasukan India dan Tiongkok bentrok di lokasi pembangunan infrastruktur Negeri Tirai Bambu itu, di Lembah Galwan. Dilaporkan, sekitar 100 tentara India dan Tiongkok terluka.
Sengketa perbatasan India-Tiongkok mencakup LAC sepanjang 3.488 km. Tiongkok mengklaim Arunachal Pradesh sebagai bagian dari Tibet selatan sementara India membantahnya.
BACA JUGA: Tabrakan Maut Bajaj dengan Transjakarta, Aji Sofyan Tewas Seketika
Oleh karena itu, ketegangan dipicu ketika pemerintah Tiongkok menganggap tentara pertahanan India telah menghalangi patroli dan operasi pasukan perbatasan Tiongkok.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri India membantah anggapan Tiongkok itu, dia justru menuduh bahwa militer Beijing yang menggangu perbatasan dan menghalangi patroli militer India di sepanjang LAC, di Lembah Galwan.
Beberapa hari lalu, tepatnya pada 23 Mei, Panglima Angkatan Darat India, MM Naravane, sempat mendatangi pangkalan militer India di Ladakh secara langsung untuk merespons ketegangan yang terjadi di perbatasan Lembah Galwan.
Sejauh ini, pimpinan militer Tiongkok dan India sudah dua kali mengalami kebuntuan dalam pembicaraan perdamaian di Lembah Galwan.
Alhasil, kedua negara bersikeras mempertahankan pendirian masing-masing. Jadi, sangat mungkin peperangan besar antarkedua negara terjadi dalam waktu tidak lama lagi. (mg8/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha