Tingkat Kelulusan SMA/SMK di Sabu Meningkat

Sabtu, 26 Mei 2012 – 05:50 WIB

MENIA - Prestasi kelulusan siswa SMU/SMK di Kabupaten Sabu Raijua yang mengikuti Ujian Nasonal (UN) untuk tahun ini meningkat jika dibandingkan dengan hasil UN tahun lalu. Tahun 2012 ini persentase kelulusan untuk tingkat SMU mencapai 85,77 persen, sementara tahun 2011 silam prosentase kelulusannya hanya 78,18 Persen.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO) Kabupaten Sabu Raijua Yulius U. Ndandara kepada koran ini di Seba, Jumat (25/5) menjelaskan jumlah siswa SMU yang mengikuti Ujian Nasional tahun 2012 sebanyak 562 siswa dan hanya 482 siswa yang dinyatakan lulus.

"Jadi secara rinci adalah SMA I Seba 97,04 persen, SMAN I Sabu Timur 66,82 persen, SMA PGRI 98,10 persen dan SMKN I Seba 97,45 persen,"jelas Julius menambahkan jika dilihat dari persentase kelulusan maka tahun ini mengalami kenaikan bila dibanding dengan tahun 2011 silam.

Bupati Sabu Raijua Marthen Dira Tome yang dikonfirmasi mengenai hasil UN SMA tahun ini menyatakan apresiasinya terhadap hasil UN tahun 2012 walaupun belum mampu mencapai hasil maksimal yakni seratus persen. "Hasil ini menunjukkan bahwa ada peningkatakan yang terjadi walaupun belum maksimal,"ujarnya sembari mengakui bahwa dirinya telah menegaskan supaya para guru tidak boleh merekayasa hasil UN dengan cara membantu siswa mengerjakan soal ujian.

Bupati meminta supaya membiarkan ujian berjalan apa adanya untuk mengetahui apa yang menjadi persoalan sehingga bisa dicarikan solusi untuk peningkatan pada tahun berikutnya. Lebih jauh mantan Kabid PLS Dinas PPO NTT itu mengatakan, alasan klasik yang ditonjolkan ketika hasil UN merosot adalah karena Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP) menaikkan standar kelulusan, padahal ada berbagai faktor penyebab kenapa hasil UN tidak mengalami peningkatan.

"Yang kita ingin adalah kondisi apa adanya. Setelah pelaksanaan UN ini berjalan, kita bisa melihat benang kusutnya dimana. Sakit apa pendidikan ini kok persentase kelulusannya tidak maksimal. Alasannya kan BSNP menaikkan standar kelulusan. Nah kalau memang naikkan standar kelulusan kenapa juga mutu pendidikan tidak dinaikkan sehingga semuanya berikut-ikutan. Yang jadi persoalan adalah naiknya standar kelulusan kemudian mutu tidak naik maka itu akan ambruk,"ujar Marthen.

Untuk itu maka kepala sekolah wajib memberikan penekanan-penekanan kepada para guru sehingga para guru bisa melakukannya dengan baik. Untuk meningkatkan mutu pendidikan di Sabu Raijua maka pemerintah sudah menindaklanjuti dengan center MIPA bagi para guru, serta pendidikan dan pelatihan bagi para kepala sekolah dan para pengawas, sehingga bisa melakukan pembinaan pendidikan kepada para guru di tingkat sekolah sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih baik.

"Ada delapan standar pendidikan yang ditetapkan oleh BNSP, dari semua itu bisa kita atur-atur. Tapi yang tidak bisa kita lakukan yaitu standar proses. Ini sulit kita lakukan,"tegas Marthen. Dikatakan, ada beberapa faktor penyebab ketidaklulusan yang terjadi yakni jumlah tenaga guru yang kurang, mutu guru yang rendah, jarak jelajah siswa yang cukup jauh, kemauan murid untuk belajar yang rendah serta perhatian orang tua terhadap anak dalam belajar. (kr-9)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kelulusan UN di Sorong Capai 99,99 Persen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler