"Untuk tujuan itu, tentu diperlukan akselerasi penambahan infrastruktur dan peningkatan kualitas infrastruktur yang ada," katanya saat menjadi pembicara seminar nasional bertema "Mewujudkan Pertumbuhan yang Berkeadilan dan Berkelanjutan", di Jakarta, Senin (15/10).
Dalam diskusi yang merupakan hasil kerjasama Tim Visi 2033 dan APKASI ini terungkap bahwa perkembangan ekonomi Indonesia selama delapan tahun terakhir berjalan cukup baik dan telah membuat angka kemiskinan dan pengangguran di Indonesia terus berkurang.
Berdasarkan data-data di lapangan, setelah melalui masa pemulihan yang panjang sejak terjadinya krisis tahun 1997-1998, diperkirakan baru tahun 2012 ini angka kemiskinan secara nasional kembali ke posisi yang terjadi pada tahun 1996, yakni sekitar 11.3 persen dari total penduduk, Secara kumulatif, pertumbuhan infrastruktur juga menunjukkan peningkatan signifikan dari tahun ke tahun.
Irsan menyatakan, dengan kemajuan yang terjadi selama kurang lebih delapan tahun terakhir ini, bukan berarti tidak memerlukan lagi terobosan-terobosan besar. "Tidak berarti juga kita tidak perlu meninjau arah pembangunan saat ini," kata Bupati Kutai Timur, Kalimantan Timur, itu.
Pengamat Ekonomi, Ahmad Erani menilai bahwa kurangnya infrastruktur merupakan sumber masalah pembangunan di Indonesia. Menurutnya jika dilihat dari pemerataan pembangunan, maka angka presentase kemiskinan perprovinsi dan perkelompok pulau kembali menunjukkan bahwa pembangunan antarwilayah di Indonesia masih sangat timpang. "Pembangunan selama ini masih terkonsentrasi di pulau Jawa, sekitar 80 persen industri kita berasal dari Jawa," katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengawasan Pemda Pada Outsourcing Kurang
Redaktur : Tim Redaksi