JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) akan terus mengembangkan desa binaan di beberapa wilayah di Indonesia. Desa binaan ini diartikan sebagai suatu wilayah khusus untuk mengembangkan kerukunan antar umat beragama.
Wakil Menteri Agama (Wamenag), Nasaruddin Umar mengatakan, desa binaan ini menjadi suatu prioritas kementerian untuk keberlangsungan kerukunan umat beragama di masa depan. "Kita akan menciptakan sebuah model, sehingga menjadikan desa binaan sebagai pusat kerukunan agama dan kultural, etnik, bahasan dan juga parpol. Jadi, jangan bicara hanya sebatas agama saja," ungkap Nasarudin di Jakarta, Rabu (18/1).
Beberapa desa binaan yang sudah dijalankan oleh Kementerian Agama terdapat di lima propinsi. Antara lain, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara. Program tahunan itu dilaksanakan di wilayah-wilayah tertinggal dan diselenggarakan secara bergantian di Indonesia.
Namun begitu, lanjut Nasaruddin, pola ke depannya tidak akan memaksa orang untuk mengikuti suatu ajaran agama. Akan tetapi, tugas kita hanya untuk menyampaikan dan saling bersosialisasi.
"Janganlah memaksa orang untuk berpindah agama. Kalau semua umat beragama menjalankan ajaran agama yang diyakininya dengan baik, maka pasti kerukunan umat beragama akan mudah terwujud," imbuhnya.
Lebih jauh Nasarudin menambahkan, pihaknya meminta kepada seluruh umat beragama dapat memupuk kemandirian dalam beragama. Sehingga agama tidak ditunggangi oleh banyaknya kepentingan, bahkan untuk kepentingan politik maupun ekonomi. "Masalah menjaga kerukunan umat beragama ini harus dilakukan secara berkelanjutan. Harus digarap oleh generasi ke generasi," katanya. (cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Seluruh Polda Diminta Waspadai Perampokan Minimarket
Redaktur : Tim Redaksi