Tingkatkan Kesejahteraan Petani Tebu, SGN Gandeng MAKMUR Petrokimia

Sabtu, 06 Juli 2024 – 03:50 WIB
Gelar teknologi dan seremonial panen dan tanam tebu program Makmur di kebun tebu Mangliwetan Bondowoso Kamis (4/7). Foto dok SGN

jpnn.com, SITUBONDO - Direktur Keuangan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) anak perusahaan PTPN III Holding Perkebunan, Hariyanto menuturkan komitmen dalam mewujudkan swasembada gula nasional dengan diiringi penguatan petani, sehingga membawa dampak peningkatan kesejahteraan petani.

Hal ini disampaikan Hariyanto di acara gelar teknologi dan seremonial panen dan tanam tebu program Makmur di kebun tebu Mangliwetan Bondowoso Kamis (4/7).

BACA JUGA: Penuhi Kebutuhan Gula Masyarakat, PT SGN Segera Giling Tebu Petani

"Program Makmur ini salah satu rangkaian, bahwa kami harus bersinergi mensukseskan swasembada gula. Ekosistem sangat penting karena kita tidak bisa bergerak sendiri-sendiri, dari mulai benih, pupuk, pendanaan dari perbankan, hingga pabrik gula sebagai off taker. Yang terpenting pencapaian swasembada gula diiringi dengan penguatan petani dengan membantu akses permodalan, benih hingga saprodi – sarana produksi," tutur Hariyanto.

Salah satu kendala yang dihadapi petani tebu adalah akses dan ketersediaan saprodi di antaranya pupuk yang dibutuhkan tanaman untuk proses pertumbuhan dan peningkatan produktivitas.

BACA JUGA: Forum Arkeologi Internasional Apresiasi Langkah SIG dalam Konservasi Warisan Arkeologi di Sulsel

Petani mitra PG Pradjekan merupakan petani tebu yang pertama mengakses Program Makmur tiga tahun yang lalu.

Dampak dari program tersebut kini dirasakan oleh para petani, selain jaminan ketersediaan pupuk, peningkatan produktivitas hingga peningkatan pendapatan petani.

BACA JUGA: Terima Kunjungan Perusahaan Penjaminan Kamboja, Jamkrindo Berbagi Pengalaman

"Tahun ini peningkatan produktivitas luar biasa, sebelumnya di 76 kini menjadi 110 ton per hektar, rendemen naik, pendapatan petani juga naik," tutur Mohammad Sholeh Kusuma General Manager PG Pradjekan.

Kenaikan produktivitas tersebut dinilai cukup signifikan, mencapai 45% dari semula 76 ton per hektar menjadi 110 ton per hektar, kenaikan rendemen mencapai 9,9% dari 8,14% menjadi 8,94%, sehingga pendapatan petani meningkat dari semula Rp53,4 juta per hektar menjadi Rp69,4 kita per hektar.

Sementara itu Direktur Keuangan dan Umum PT Petrokimia Gresik Robby Setiabudi Madjid memberikan apresiasi atas peningkatan produktivitas yang diraih oleh petani tebu mitra PG Pradjekan dan pihaknya menyakini melalui sistem bagi hasil dengan petani, ditambah dengan kinerja SGN petani akan tambah makmur.

"Setelah kami berdiskusi dengan mitra tadi kebetulan pabrik gula Prajekan ternyata rangking 1 terkait rendemen seluruh SGN. Selain itu, kami berterimakasih pada semua ekosistem yang berada di Program Makmur ini kami karena mensukseskan juga ketahanan pangan nasional," seru Robby.

Gelar Teknologi serta Seremonial Panen dan Tanam Tebu bertujuan meningkatkan kepercayaan petani dalam memanfaatkan ekosistem program Makmur serta aplikasi teknologi Smart Precision Farming pada komoditas tebu.

Dalam kesempatan tersebut selain dilakukan prosesi tanam tebu perdana, juga dilakukan demo pemupukan yang menggunakan pesawat nir awak (drone).(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler