Tingkatkan Kualitas Susu, FFI Latih Peternak Sapi Perah Hingga ke Belanda

Kamis, 01 Juni 2023 – 11:45 WIB
PT Frisian Flag Indonesia (FFI) bertujuan memberdayakan peternak Indonesia untuk belajar manajemen peternakan sapi perah berstandar internasional di Belanda. Foto: dok FFI

jpnn.com, JAKARTA - PT Frisian Flag Indonesia (FFI) meluncurkan program Young Progressive Farmer Academy pada Rabu (31/5).

Program tersebut bertujuan memberdayakan peternak muda Indonesia untuk belajar manajemen peternakan sapi perah berstandar internasional di Belanda.

BACA JUGA: Bawa Pulang Piala FFI 2022, Aghiny Haque Persembahkan untuk Ibunda, Ini Alasannya

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro di sela peluncuran program Young Progressive Farmer Academy di Gedung Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Dia mengatakan program itu adalah bagian dari komitmen FFI untuk mengembangkan peternakan sapi perah dalam rangka meningkatkan produktivitas dan kualitas susu.

BACA JUGA: Frisian Flag Salurkan 15 Ribu Susu Cair untuk Nakes dan Pasien Covid-19

“Melalui program ini kami ingin membina peternak muda skala kecil di Indonesia agar bisnis peternak sapi perah mereka semakin berkembang," ungkap Andrew.

Dia menambahkan program tersebut sejalan dengan tujuan perusahaan Nourishing Indonesia to Progress.

BACA JUGA: Edukasi dari Frisian Flag untuk Ibu soal Pentingnya Gizi di Tengah Pandemi

Dia berharap para peternak muda bisa berkontribusi besar untuk mempercepat laju pertumbuhan sektor peternakan dan industri susu di Indonesia.

Seleksi program itu dilakukan secara tertutup dengan bekerja sama melalui belasan koperasi susu yang tersebar di Jawa.

Mereka akan menjaring para peternak muda berusia 25-35 tahun yang memiliki 5-8 ekor sapi perah laktasi dan bernaung di bawah mitra FFI dari seluruh Indonesia.

Persyaratan lainnya antara lain wajib memiliki lahan minimal 50 meter persegi guna pengembangan, bersedia belajar, dan mengimplementasikan cara beternak yang baik, serta berani menerima tantangan dalam pengembangan bisnis.

Para peternak muda yang mendaftar wajib menyusun dan melampirkan perencanaan bisnis, lalu pada Juni akan dipilih 30 perencanaan terbaik yang ditentukan oleh para juri ahli dan juri panel.

Adapun juri itu terdiri dari para ahli, akademisi, dan Kementerian Pertanian hingga Kementerian Perindustrian.

Selanjutnya, dari ke-30 perencanaan bisnis, akan diselekasi 12 perencanaan bisnis terbaik oleh para dewan juri akan melakukan verifikasi dan wawancara dengan peserta di lapangan.

Selanjutnya, para pemenang akan diberangkatkan ke Belanda untuk mengikuti studi banding dan pembelajaran terkait praktik manajemen peternakan sapi perah yang baik bersama peternak lokal Belanda, pada bulan September 2023.

Melalui program ini, diharapkan dalam tiga tahun ke depan, para peserta FFI Young Progressive Farmer Academy dapat mengembangkan bisnisnya hingga skala medium dengan 10-20 ekor sapi perah laktasi.

Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Putu Juli Ardika mengatakan rendahnya produksi susu di dalam negeri membuat Indonesia masih sangat tergantung pada impor bahan baku susu.

Saat ini hanya 20% bahan baku susu yang tersedia di dalam negeri, sehingga 80% sisanya masih harus diimpor. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembenahan di hulu.

Masalah utama dalam pengembangan produksi susu segar dalam negeri (SSDN) adalah masih sedikitnya populasi sapi perah di Indonesia (592 ribu ekor), rendahnya produktivitas sapi perah rakyat (8-12 liter/ekor/hari), dan tingginya rasio biaya pakan dengan hasil produksi susu (0,5-0,6).

“Kami mengapresiasi program FFI Young Progressive Farmer Academy dari Frisian Flag Indonesia yang bertujuan mendorong minat peternak muda menjadi profesional dan memiliki kemampuan manajemen peternakan yang lebih baik dan berkelanjutan,” ucap Putu Juli Ardika. (ddy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Frisian Flag Sumbang 50 Ribu Susu Cair untuk Korban Terdampak COVID-19


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler