Tingkatkan Motivasi Bisnis dan Jejaring Bagi Petani Milenial

Kamis, 28 April 2022 – 15:55 WIB
Pelatihan motivasi bisnis dan jejaring usaha untuk Business Development Service Provider (BDSP). Foto: Humas Kementan

jpnn.com, BANJARMASIN - Dalam upaya mempercepat regenerasi petani di Kalimantan Selatan (Kalsel), Kementerian Pertanian (Kementan) memaksimalkan peran SMK PP Negeri Banjarbaru sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Provinsi Kalsel dalam Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS).

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan sudah saatnya pertanian dikelola generasi milenial.

BACA JUGA: Anggota KKB Merayap Masuk ke Pos TNI, Ada yang Bersenjata Api

“Menggunakan kreativitas dan inovasinya. Sehingga, pertanian ke depan menjadi modern. Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya, tetapi juga berorientasi ekspor,” ujar Dedi.

Guna terus mencetak generasi muda bidang pertanian terutama di Kalimantan Selatan, SMK-PP Negeri Banjarbaru selaku pelaksana Program Yess di Kalimantan Selatan menggelar pelatihan motivasi bisnis dan jejaring usaha untuk Business Development Service Provider (BDSP).

BACA JUGA: One Way dan Ganjil Genap Resmi Diterapkan Hari Ini Sampai 8 Mei 2022

Kegiatan yang digelar di Hotel Best Western, Banjarmasin selama dua hari terhitung sejak Kamis (21/4), untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi para calon pelatih kegiatan di wilayah BDSP masing-masing.

Peserta kali ini berasal dari MOT PPIU Kalsel, BDSP (BPP), PLUT, Dinas Koperasi Kabupaten Banjar, Tanah Laut, dan Tanah Bumbu, serta BLK Provinsi Kalimantan Selatan.

Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru Budi Santoso menjelaskan perlu lompatan yang luar biasa untuk regenerasi petani, dan Kementerian Pertanian tidak dapat bekerja sendiri, tetapi perlu disupport dari berbagai pihak dan semua komponen.

“Regenerasi petani ini harus nampak, oleh sebab itu petani harus bisa berbisnis, dan kemudian bisa sejahtera dengan penghasilan melalui usaha tani yang dijalankan,” kata Budi.

Pelatihan ini memberikan materi berupa membangun jiwa kewirausahaan, karakter kewirausahaan, penetapan dan validasi ide bisnis, model bisnis (BMC), serta manajemen produksi dan pemasaran.

Nantinya, diharapkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan turut mengacu pada isu-isu terkini seperti penggunaan teknologi pertanian, mendukung pemanfaatan KUR untuk permodalan penerima manfaat program, pembentukan system close loop agar dapat memperkuat pasar dan meningkatkan pendapatan petani.

Kegiatan pelatihan yang akan dilaksanakan di tahun 2022 di masing-masing DIT dan Balai berupa pelatihan bussiness motivation pathways atau motivasi bisnis bagi pemuda sebanyak 900 peserta, pelatihan start up sebanyak 900 peserta, literasi keuangan sebanyak 2.000 peserta, dan peningkatan kapasitas pada pembuatan proposal bisnis sebanyak 2.000 peserta yang sudah terdaftar pada sistem data program YESS. (rhs/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler