jpnn.com, JAKARTA - Dua alumnus Universitas Gajah Mada (UGM), Andre Benito dan Hardi Wijaya mendirikan LingoTalk, untuk memperbaiki pembelajaran bahasa asing di Indonesia.
Hal tersebut berlaku untuk seluruh produk termasuk LingoJunior yang saat ini menjadi fokus utama LingoTalk.
BACA JUGA: Soroti Pernyataan Shandy Purnamasari, Nikita Mirzani: Ini Panutan Kalian Netizen
LingoJunior merupakan produk yang dirancang untuk anak 3-12 tahun.
Saat ini LingoJunior memiliki lebih dari 5.000 pengguna aktif di seluruh Indonesia dan telah bekerja sama dengan lebih dari 150 mitra.
BACA JUGA: Jelang Ramadan, 3 Kulkas Baru Toshiba Siap Dirilis
Beberapa mitra tersebut seperti Sekolah Murid Merdeka (SMM), BPK Penabur, dan Sampoerna Academy.
“Kami memahami adanya masalah inefisiensi dalam pembelajaran bahasa asing di Indonesia. Oleh karenanya, LingoTalk menciptakan pre-assessment dan LingoMethod untuk mengevaluasi pengetahuan dan gaya belajar pengguna, sehingga mereka mendapatkan apa yang sesungguhnya dibutuhkan," ujar Co-founder dan CEO LingoTalk, Andre Benito.
BACA JUGA: Sindir Para Crazy Rich yang Suka Pamer, Melanie Subono Enteng Bilang Begini
Pihaknya berupaya menyediakan pembelajaran yang efektif dan efisien agar dapat membantu Indonesia mencapai skor di atas rata-rata pada Programme for International Student Assessment (PISA) 2025, yang akan mengkaji pengajaran bahasa di seluruh dunia.
“Kami berkomitmen menghadirkan pembelajaran bahasa asing yang akurat dan terpersonalisasi untuk segmentasi pasar PAUD dan anak, LingoTalk melalui lini produk LingoJunior akan fokus melakukan akuisisi sekolah dan institusi pendidikan anak-anak," jelas Co-founder dan CPO LingoTalk, Hardi Wijaya.
Upaya ini dilakukan melalui pendekatan holistik untuk memberikan edukasi kepada orang tua dan pendidik terhadap pentingnya pembelajaran bahasa asing sejak dini.
Misi besar tersebut mendapatkan dukungan baik dari pelaku bisnis, investor, dan edukator di lingkup regional Asia Pasifik dengan terpilihnya LingoTalk menjadi bagian dari Iterative Cohort Winter 2022 dan Eduspaze Cohort 4 2022.
Melalui bantuan materil serta keahlian dalam bidang edukasi dan bisnis dari kedua akselerator tersebut, LingoTalk akan menggarap blueprint untuk ekspansi pasar ke Asia Tenggara dan menjalankan uji coba untuk beberapa institusi pendidikan di kawasan Asia Pasifik.
“Dengan solusi yang holistik, kami berharap LingoJunior dapat menjadi solusi bagi murid, orang tua, dan guru. Solusi yang kami hadirkan juga akan memberikan kemudahan bagi pengajar untuk melakukan inovasi di dalam ruang kelas sehingga siswa dapat belajar dengan senang namun tetap mendapatkan hasil yang maksimal," tutur Josephine Lovensa, CSO LingoTalk.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy