jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Ditjen IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar 'Literasi Pandemi dan Pemulihan Ekonomi di Kalangan Milenial Muslim', Sabtu (4/9).
Kegiatan ini untuk memompa semangat kebersamaan masyarakat, khususnya umat islam di Indonesia agar aktif membangun perekonomian Indonesia di tengah pandemi.
BACA JUGA: Sang Adik Disebut Tukang Selingkuh, Nana Mirdad: Hey Kamu!
Kerja sama MUI – Kominfo ini merupakan upaya bahu membahu antara lembaga pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan literasi pandemi.
Webinar yang dikerjasamakan akan dilaksanakan sebanyak 20 seri dengan melibatkan berbagai unsur masyarakat, dengan harapan terjadi peningkatan literasi pandemi ini di masyarakat luas.
BACA JUGA: 4 Cara Mudah Mengatasi Depresi, Silakan Dicoba!
Adapun peserta kali ini terdiri dari perwakilan dari ormas kepemudaan islam, pers mahasiswa, remaja masjid dan komisi informasi dan komunikasi MUI sejabotabek.
Dirjen IKP Kominfo, Usman Kansong menjelaskan diperlukan adanya rasa kebersamaan dari setiap kalangan agar pemulihan ekonomi dapat dilaksanakan secara agresif.
BACA JUGA: Dipo Latief tak Ingin Bernasib Sama Seperti Sajad Ukra
Salah satu upaya pemulihan ekonomi adalah dengan pelaksanaan vaksin agar segera tercapai herd immunity, sehingga perlahan ekonomi bangsa bisa meningkat.
“Misalnya Fatwa MUI dianggap punya peran penting dalam menyukseskan program vaksinasi. Pandemi bisa jadi masih akan berlangsung lama, kita meski bersiap melakoni kehidupan tatanan hidup baru. Pemerintah memerlukan peran tokoh-tokoh agama, alim ulama, tokoh masyarakat, untuk mengajak masyarakat tetap memakai masker dan segera divaksinasi,” ujar Usman.
Salah satu upaya lainnya memacu pertumbuhan ekonomi adalah dengan memanfaatkan teknologi atau lebih dikenal dengan ekonomi digital.
Usman menambahkan, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membuat kebiasaan masyarakat berubah mengikuti perkembangan zaman.
Tingkat transaksi digital sangat tinggi di masa pandemi, mencapai 400 persen per bulan.
Dia mengajak seluruh kalangan masyarakat dapat memanfaatkan momentum ini untuk memulihkan kesejahteraan masyarakat.
Sementara, Ketua Umum MUI KH. Miftachul Akhyar menuturkan pandemi telah melahirkan budaya baru dalam tata kelola kehidupan.
“Sebagai bagian dari entitas bangsa Indonesia, MUI turut mendukung pemerintah dalam merespons situasi penanganan pandemi. Bentuk dukungan nyata, MUI meluncurkan Gerakan Nasional Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional,” ujarnya.
Terkait kontribusi menangani Pandemi Covid 19, setidaknya ada 12 Fatwa yang dikeluarkan oleh MUI antara lain tentang jenis vaksin yang akan disuntikkan kepada umat sampai kepada tata aturan peribadatan, seperti ibadah shalat id, salat Mayit Covid 19, dan lainnya.
Untuk meningkatkan literasi pandemic, yang dilakukan MUI telah mengeluarkan fatwa bermuamalah di media sosial.
Fatwa lainnya terkait pemulihan ekonomi juga dikeluarkan MUI melalui Dewan Syariah Nasional.
Pihaknya juga telah membantu agar pesantren maupun masjid mendorong pemberdayaan umat, seperti berbelanja di mesjid atau pesantren sebagai sentra ekonomi.(chi/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Yessy