jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan Listrik Negara (PLN) mulai membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 4 yang berkapasitas 2 x 1.000 mw di Jepara, Jawa Tengah.
Hal itu merupakan upaya meningkatkan rasio elektrifikasi Indonesia dengan tetap memperhatikan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan.
BACA JUGA: IdulAdha, PLN Pastikan Paokan Listrik Aman
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PLN Amir Rosidin menyatakan, pembangunan PLTU Jawa 4 akan memenuhi kebutuhan daya listrik yang terus bertambah di Jawa-Bali.
’’Selain itu, pasokan listrik yang dihasilkan nantinya diharapkan bisa mendorong minat investor untuk terus membangun industri, terutama Jawa dan Bali, sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi warga,’’ ujarnya, Minggu (3/9).
BACA JUGA: Jangan Sampai Tarif Listrik Lebih Mahal Dari Energi Primer yang Diterima
Proyek pembangkit listrik tersebut dikelola konsorsium PT Bhumi Jati Power (BJP) yang terdiri atas Sumitomo Corporation (50 persen saham), PT United Tractors Tbk (25 persen saham), dan The Kansai Electric Power Co. Inc. (25 persen saham).
’’Kami selalu berupaya mendukung pemerintah dalam pembangunan infrastruktur di sektor tenaga listrik,’’ tuturnya.
BACA JUGA: Warga Bandel Bermain Layangan, PLN Dirugikan
PLTU Jawa 4 merupakan bagian dari program 35 ribu mw dengan skema IPP.
Dibangun di atas lahan seluas 77,4 ha, proyek tersebut ditargetkan rampung dalam kurun waktu sekitar 50–54 bulan.
Proyek itu dimulai pada April 2017 dan diperkirakan bisa beroperasi pada Mei 2021 serta September 2021.
Pembangunan PLTU Jawa 4 berkapasitas 2 x 1.000 mw tersebut menggunakan skema BOT (build, operate, and transfer) dengan jangka waktu 25 tahun sejak commercial operation date.
’’Proyek ini menelan biaya investasi sekitar USD 4,2 miliar dengan sumber pembiayaan dari project financing. Yakni, dari penyertaan modal dan selebihnya dari pinjaman kreditur,’’ jelasnya. (tih/c15/wir)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hamdalah, Sejumlah Warga Miskin di Desa Supenuh Dapat Bantuan Pemasangan Listrik
Redaktur & Reporter : Ragil