jpnn.com, KENDAL - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau Jembatan Juwero di Desa Triharjo, Gemuh, Kabupaten Kendal, yang rusak akibat derasnya aliran air Sungai Bodri di bawah jembatan, sejak Kamis (13/10).
Ganjar yang meninjau jembatan tersebut di tengah hujan deras memastikan pemerintah akan merespons cepat perbaikannya.
BACA JUGA: Elektabilitas Ganjar Unggul dari Anies dan Prabowo di Sumut dan Kaltim
Pria 53 tahun ini mengatakan, Pemprov Jateng sudah berkoordinasi dengan banyak pihak, termasuk Perhutani selaku pemilik aset.
"Kami harus cepat merespons. InsyaAllah ini secara teknis sudah kemarin dirapatkan, dari Pemkab Kendal juga sudah, dengan Perhutani sudah, maka kami harus ada tindakan teknis cepat untuk menyelamatkan," kata Ganjar di lokasi, Jumat (21/10).
BACA JUGA: Kawasan Pura Besakih Bakal Lebih Tertata
Mantan anggota DPR ini mengatakan, respons cepat pemerintah dilakukan mengingat kondisi cuaca saat ini sedang tidak bagus.
Oleh karena itu, Ganjar mendorong perbaikan segera dimulai agar tidak membahayakan warga sekitar.
BACA JUGA: Program KIP-K Gagasan Jokowi Menjangkau Lebih dari 200 Ribu Mahasiswa Â
Ganjar menjelaskan, kondisi Jembatan Juwero kini sangat rapuh. Jika ada guncangan sedikit, potensi ambruk tidak terhindarkan dan dampaknya juga besar.
Sebagai informasi, Jembatan Juwero sudah dibangun sejak zaman Belanda, tepatnya pada 1921. Jembatan penghubung itu menjadi akses utama masyarakat setempat untuk ke hutan atau lahan pertanian.
"Ini harus cepat sebab kondisinya kan lagi ngga bagus. Ini kalau goncang sedikit, ambruk, problemnya macem-macem ini. Bisa jembatannya putus, bisa menutup sungai, bisa karena sebelahnya juga instalasi air, jadi akan bahaya," jelasnya.
Ganjar juga berpesan kepada jajaran di desa setempat untuk mencegah masyarakat yang ingin melintasi jembatan ini.
Politikus PDIP ini meminta masyarakat tidak mengambil resiko sambil menunggu perbaikan yang akan segera dilakukan.
"Maka nanti titip Pak Kades dicegah agar masyarakatnya engga lewat dulu. Cegat seoptimal mungkin karena tadi masyarakat saya lihat masih selow lewat sini, tenang-tenang saja. Kan bahaya ini," seru Ganjar.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada