jpnn.com, ACEH - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi mengunjungi anggota holding PT Pupuk Indonesia, yakni PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Lhokseumawe, Nangroe Aceh Darussalam (NAD), Rabu (8/9).
Harvick menjelaskan kedatangannya ke Lhokseumawe untuk mengakselerasikan PIM agar bisa speed up.
BACA JUGA: Nikita Mirzani: Gue mau Dia Sampai Masuk Penjara!
Tujuannya agar PIM dapat melayani penyaluran pupuk bersubsidi pada wilayah yang menjadi tanggung jawabnya, seperti provinsi NAD, Sumatera Utara, dan wilayah lainnya.
“Karena sanking luasnya, ini memang menjadi perhatian juga oleh Pak Presiden,” ujar Harvick.
BACA JUGA: Permintaan Pupuk NPK Meningkat, PT Saraswanti Optimistis Capai Target Penjualan
Dalam kunjungannya, Harvick menyebutkan pihaknya telah menyaksikan sendiri bagaimana manajemen Pupuk Indonesia bersama PIM telah melakukan banyak hal dalam waktu singkat untuk mengatasi permasalahan di PIM, terutama soal pasokan gas.
Begitu juga perihal rencana pengembangan pabrik pupuk NPK di PIM.
BACA JUGA: STRONGBEE Hadirkan Store Online dengan Produk Berkualitas & Ramah Lingkungan
Terkait pasokan gas, Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto menambahkan pihaknya telah mendapatkan pasokan gas dalam bentuk LNG untuk memenuhi kebutuhan produksi pupuk Urea.
“Untuk pasokan gas, alhamdulillah, sudah relatif cukup terjamin dengan adanya pasokan LNG yang dalam waktu dekat dapat digunakan,” tutur Nugroho.
Sementara itu, untuk menyambut musim tanam yang akan datang, Pupuk Indonesia telah menyiapkan stok di gudang-gudang lini I (produsen) hingga lini III (distributor) yang saat ini jumlahnya mencapai sekitar 1,16 juta ton.
Jumlah tersebut mencukupi untuk memenuhi alokasi pupuk bersubsidi selama enam minggu ke depan, dan lebih banyak dua kali lipat dari ketentuan stok minimum pemerintah.
Adapun rincian stoknya adalah, pupuk Urea 431 ribu ton, NPK Phonska 250 ribu ton, ZA 109 ribu ton, SP-36 207 ribu ton, dan pupuk organik Petroganik 170 ribu ton.
Khusus di PIM, stok pupuk bersubsidi saat ini mencapai sebesar 51.152 ton pupuk Urea. Sedangkan realisasi penyaluran oleh PIM hingga akhir Agustus 2021 sebesar 225 ribu ton pupuk Urea.
“Hari ini sebagaimana kami lihat, stok pupuk bersubsidi tersedia. Karena ketahanan pangan ini harus kami tingkatkan,” ucap Direktur Utama PIM Budi Santoso Syarif, saat mendampingi Harvick meninjau gudang pupuk bersubsidi.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 49 Tahun 2020, Pupuk Indonesia sebagai produsen berkewajiban untuk menyalurkan pupuk bersubsidi sebesar 9,04 juta ton dan 1,5 juta liter pupuk organik cair. Adapun realisasi penyaluran hingga Agustus 2021 telah mencapai sekitar 5 juta ton.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy