jpnn.com, BEIJING - Pemerintah Tiongkok menjatuhkan hukuman kepada sejumlah pejabat daerah yang dianggap paling bertanggung jawab atas masuknya seorang pasien positif terpapar virus corona dari Wuhan ke Beijing. Sanksi dijatuhkan oleh Komisi Penegakan Disiplin (CDI).
CDI mengirimkan tim investigasi sejak 26 Februari 2020 untuk menindaklanjuti kasus seorang tahanan perempuan bermarga Huang yang sudah dinyatakan positif COVID-19 bisa dengan leluasa mengendarai mobil bersama keluarganya dari Wuhan menuju Beijing.
BACA JUGA: Kemenkes Menerima 155 Spesimen Terduga Corona, Dua Orang Positif
Tim investigasi itu menelusuri titik kelemahan upaya pencegahan dan pengendalian wabah, demikian pernyataan pejabat senior CDI Beijing Xiao Sa kepada pers, Selasa.
Mereka yang dihukum adalah kepolisian lalu lintas jalan raya, kantor Kecamatan Chongwai, Pusat Pengendalian Penyakit Menular (CDC) Beijing, dan pengelola apartemen.
BACA JUGA: 5 Musikus Dunia Batal Konser di Jakarta Gegara Virus Corona
Xiao mengungkapkan bahwa pos pemeriksaan di perbatasan jalan tol Beijing yang dilalui Huang hanya terdapat seorang petugas bantuan kepolisian. Hasil pemeriksaan tersebut menunjukkan suhu tubuh Huang normal namun petugas tidak mengidentifikasi identitas mereka.
Pihak permukiman di Xinyijiayuan, Distrik Dongcheng, tempat tinggal Huang dan keluarganya juga memberikan izin masuk mobil yang mereka tumpangi tanpa mengecek suhu badan terlebih dahulu. “Sehingga Huang dan beberapa keluarganya bisa langsung menuju tempat parkir,” tambah Xiao.
BACA JUGA: Batasi Corona, Pemain NBA Dilarang Tos Sama Fan
Selain itu, operator telepon CDC Beijing juga menjawab tidak ada pembatasan kendaraan di jalan raya Beijing selama dinyatakan lolos dari Wuhan atas pertanyaan keluarga Huang. Seorang petugas bantuan kepolisian terkena sanksi pemecatan, sedangkan wakil kepala pos kepolisian jalan raya di perbatasan dimutasi.
Kantor Kecamatan Chongwai juga dimintai pertanggungjawaban atas kasus yang menghebohkan jagat media dan media sosial di Tiongkok itu seperti diberitakan media resmi setempat.
Seperti diberitakan Antara sebelumnya, Huang yang berusia 22 tahun dinyatakan positif COVID-19 saat masih dalam tahanan di Wuhan. Begitu bebas dari tahanan, Huang dijemput keluarganya untuk dibawa pulang ke Beijing dengan menggunakan kendaraan pribadi yang menempuh perjalanan sekitar 1.300 kilometer dari Wuhan.
Sebagai perbandingan, pemerintah Tiongkok tidak mengizinkan seorang wartawati the Wall Street Journal meninggalkan Wuhan dengan alasan kemanusiaan, meskipun identitas pers dan visanya telah dicabut atas pemberitaan negatif tentang wabah corona. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil