Tiongkok Minta CPO Bebas Pajak

Sabtu, 20 September 2014 – 10:40 WIB

JAKARTA - Kementerian Perdagangan melirik Tiongkok sebagai masa depan ekspor minyak kelapa sawit (crude palm oil) Indonesia. Terobosan itu diharapkan bisa membuat Indonesia unggul dibandingkan dengan negara-negara lain dalam era perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. 

''Asosiasi pengusaha kedua negara di sektor ini sudah bekerja sama untuk membuka lebih besar pasar produk sawit dan turunannya. Tapi, kemudian Tiongkok mengajukan penghapusan bea keluar CPO ke pemerintah RI. Kita akan pertimbangkan permohonan itu demi kepentingan Indonesia,'' ujar Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi kemarin (19/9).

Saat ini pihaknya hanya berusaha mengintensifkan komunikasi bisnis dengan Tiongkok untuk memacu ekspor ke Negeri Panda itu. Secara khusus, dia meminta Gabungan Asosiasi Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) meningkatkan komunikasi dengan pelaku industri kelapa sawit Tiongkok. ''Sejumlah isu penting telah dibicarakan untuk membangun kerja sama yang kuat,'' lanjutnya.

Para pelaku industri kelapa sawit Tiongkok berharap penghapusan bea keluar komoditas CPO dapat mengurangi dan mencegah persaingan tidak sehat antar pengusaha di Tiongkok. Sebab, ada impor CPO dari negara selain Indonesia yang bebas bea keluar. ''Pemerintah Indonesia tentu memperhatikan berbagai faktor yang terjadi di industri kelapa sawit dalam negeri maupun luar negeri,'' tukasnya.

Tiongkok merupakan importer kelapa sawit terbesar ketiga setelah India dan Uni Eropa. Karena itu, Indonesia optimistis pertemuan dengan para pengusaha Tiongkok bisa menciptakan terobosan penting untuk menggenjot ekspor kelapa sawit ke negeri berpenduduk terbesar di dunia tersebut.

''Perdagangan kedua negara masih positif. Kita harapkan itu bisa mendorong industri kelapa sawit untuk dapat membuka lapangan pekerjaan yang lebih besar,'' sebutnya. Dalam meningkatkan ekspor-impor produk kelapa sawit RI-Tiongkok, Bayu mengajak pengusaha aktif mengomunikasikan kebutuhan industrinya. Dengan begitu, pemerintah dapat merencanakan kebijakan yang tepat. ''Kita berharap pemerintah dan pengusaha lebih terbuka untuk memenangkan kompetisi di era MEA,'' tuturnya.

Selama ini Tiongkok merupakan negara tujuan ekspor Indonesia di urutan pertama. (wir/c19/oki) 
 

BACA JUGA: Menhub Pastikan Airport Tax Gabung Tiket Segera Diterapkan

BACA ARTIKEL LAINNYA... Garuda Indonesia Menangkan Penghargaan Passenger Choice Awards 2014


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler