jpnn.com, BEIJING - Pemerintah Indonesia dan pemerintah Tiongkok sedang menjajaki kerja sama di bidang penerjemahan karya-karya kepustakaan klasik kedua negara.
"Kerja sama di bidang penerjemahan dapat meningkatkan pemahaman dan saling menghargai budaya antarnegara sekaligus membangun platform pembelajaran dan pertukaran mengenai karya-karya terbaik peradaban Asia," kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar RI di Beijing Yaya Sutarya, Senin (28/12).
BACA JUGA: Fikri Faqih Dorong Pemerintah Evaluasi Kerja Sama Pariwisata dengan Tiongkok
Menurut dia, Beijing sudah mengajukan rancangan kerja sama dalam skema Tiongkok-Indonesia Classics Translation Project.
Skema tersebut terkait penerjemahan dan publikasi karya klasik dari kedua negara.
BACA JUGA: Institut Kesehatan Brasil Ragukan Keampuhan Vaksin Tiongkok yang Dibeli Indonesia
Dalam kerja sama tersebut disebutkan sebanyak 50 hingga 100 judul buku diterjemahkan sesuai kesepakatan kedua belah pihak.
"Saat ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI sedang mengkaji naskah kerja sama tersebut," ujar Yaya.
BACA JUGA: Filipina Borong Jutaan Dosis Vaksin COVID-19 dari Amerika dan Tiongkok
Penjajakan tersebut juga disampaikannya dalam Forum Pengembangan Translasi Asia Selatan dan Asia Tenggara di Kunming, Provinsi Yunnan, Kamis (24/12).
Atdikbud mengemukakan bahwa untuk menjembatani kerja sama kedua negara diperlukan bahasa.
"Penguatan diplomasi bahasa kedua negara saat ini sangat berimbang karena ada 17 universitas di Tiongkok yang membuka program Bahasa Indonesia, sedangkan pihak Tiongkok memiliki delapan Insititut Konfusius dengan 35 pusat pengujian Bahasa Mandarin serta lebih dari 2.500 pelajar Indonesia mendapatkan beasiswa belajar Bahasa Mandarin selama periode 2009-2020," ujarnya.
Dalam forum tersebut diperkenalkan pula teknologi kecerdasan artifisial bidang penerjemahan yang dimotori tiga perusaahan Tiongkok, yakni I FLYTEK, Trans, dan NiuTRANS.com. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil