jpnn.com, BEIJING - Kesabaran pemerintah Tiongkok terhadap para pendemo anti RUU Ekstradisi di Hong Kong sepertinya sudah habis. Negeri komunis itu pun berencana mengirim tentara untuk mengendalikan kondisi Hong Kong. Tiongkok sangat marah ke pen- demo yang sudah merusak kantor pemerintahan.
Rencana pengiriman tentara tersebut diungkapkan juru bicara Kementerian Pertahanan Tiongkok Wu Qian. Menurut dia, perusakan kantor perwakilan permerintah pusat di Hong Kong merupakan pelanggaran prinsip “satu negara, dua sistem”.
BACA JUGA: Kian Meriah
“Kami dengan cermat mengikuti perkembangan di Hong Kong, terutama serangan kekerasan terhadap kantor perwakilan pemerintah pusat oleh orang-orang radikal pada 21 Juli,” kata Wu seperti dikutip dari South China Morning Post, Kamis (25/7).
Menurut dia, beberapa perilaku para pendemo yang menantang otoritas pemerintah pusat dan prinsip ‘satu negara, dua sistem’ sudah tidak bisa ditoleransi. Menurut Wu, tentara Tiongkok punya dasar yang kuat untuk turun ke Hong Kong. Yakni Pasal 14 Undang-Undang Pangkalan Militer (garrison law). Dalam pasal tersebut dinyatakan bahwa pemerintah kota, yakni Hong Kong dapat menerima bantuan dari pemerintah pusat, dalam hal ini Tiongkok, untuk menjaga ketertiban umum dan bantuan bencana.
BACA JUGA: Imbas Demonstrasi, Anak Polisi Hong Kong Jadi Sasaran Perundungan
BACA JUGA:
Namun, Wu tak menjelaskan lebih lanjut terkait hal tersebut. Akan tetapi, jika merujuk laporan Asia Times, ada sekitar 1.500 tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) mengadakan latihan untuk penanganan demonstrasi skala besar.
BACA JUGA: Amerika Kecam Aksi Provokatif Tiongkok di LCS
Senada, dalam laporan Straits Times menyebut, grup Tentara ke-74 PLA sempat mengumumkan latihan itu ke Weibo. Namun, belakangan dihapus. Dalam unggahan tersebut, disampaikan bahwa unit itu baru-baru ini menggelar latihan di dekat kota Zhanjiang, provinsi Guangdong selatan, negara yang berbatasan langsung dengan Hong Kong.
Meskipun tidak diketahui secara jelas kapan hari dan tanggal latihan militer Tiongkok itu digelar. Namun, yang pasti unggahan itu muncul di tengah meningkatnya ketegangan di Hong Kong, usai massa terus berunjuk rasa setelah RUU Ekstradisi dicabut.
Asal tahu saja, ini adalah pertama kalinya Beijing secara terbuka menyampaikan kemungkinan pengerahan PLA untuk menangani kerusuhan di Hong Kong. PLA telah mempertahankan garnisun di Hong Kong sejak bekas koloni Inggris itu dikembalikan ke Tiongkok pada 1997. Akan tetapi, pasukannya tidak menonjolkan diri dan jarang terlihat berseragam di depan umum.
Pemerintah Hong Kong sempat membantah desas-desus bahwa tentara Tiongkok akan ditempatkan di Hong Kong khususnya di luar gedung-gedung tertentu seperti kantor penghubung dan gedung Dewan Legislatif.
“Klaim itu sama sekali tidak berdasar,” kata otoritas Hong Kong, dilansir Channel News Asia, pada Selasa lalu.
Dalam beberapa pekan terakhir, Hong Kong jatuh dalam krisis terburuk setelah jutaan pengunjuk rasa memenuhi jalanan dan bentrok dengan polisi. Para demonstran terpicu oleh usulan peraturan yang mengizinkan adanya ekstradisi ke Tiongkok. (SAR/rmol)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waduh, Demonstran Hong Kong Bawa 2 Kilogram Bahan Peledak
Redaktur & Reporter : Adil