jpnn.com, JAKARTA - Sutradara Hanung Bramantyo menyampaikan pesan kepada penonton yang ingin menyaksikan film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa.
Adapun film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa tayang di bioskop tanah air mulai hari ini, Rabu (22/5).
BACA JUGA: Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa Segera Tayang di Bioskop
"Kalau menonton film ini jangan sendirian dan jangan dalam keadaan putus dengan pacar, galau, wah bahaya sekali," kata Hanung, dikutip dari akun MVP Pictures di Instagram.
Suami Zaskia Adya Mecca ini menyarakan untuk menonton film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa bersama teman ataupun orang yang lebih tua.
BACA JUGA: Turut Main di Film Tuhan Izinkan Aku Berdosa, Keanu Angelo Beberkan Alasannya
"Jadi, ketika ada pertanyaan bisa bertanya kepada teman atau kakak kalian yang kemudian bisa menjadi bahan diskusi," lanjut Hanung.
Hanung Bramantyo juga mengingatkan bahwa sebuah film adalah kenyataan hidup yang diciptakan.
BACA JUGA: 3 Berita Artis Terheboh: Anji Digugat Cerai, Sarwendah Tak Temani Ruben Onsu
"Jadi, bukan kenyataan sebenarnya. Kenyataan sebenarnya itu ada dalam pikiran teman-teman semua," tutur Hanung.
Menurut Hanung, film ini hanya memberikan rangsangan agar tidak terjadi jalan buntu dan tidak percaya denagn kenyataan.
Namun, ada satu hal lain yang bisa dipetik dalam film ini, sebagai alternatif yang bisa menjadi bahan diskusi.
"Jadi, jangan menonton film ini sendirian dan siapkan tisu," jelas Hanung Bramantyo.
Sinopsis
Tuhan Izinkan Aku berdosa mengikuti perjalanan Kiran (Aghniny Haque), mahasiswi dari keluarga miskin di desa yang setelah mengabdikan masa mudanya untuk kebajikan.
Dia terseret ke dalam jurang kehancuran oleh serangkaian pengkhianatan saat bergabung dalam kelompok agama pimpinan Abu Darda (Ridwan Raoull), yang meminta jamaahnya mengabdi pada jalan Allah lewat jihad yang sangat keras.
Kekecewaannya mendorongnya untuk menggunakan keyakinannya dengan cara yang membingungkan, membawanya pada petualangan berbahaya yang menguji batas moralnya.
Saat tindakan pemberontakannya tak cukup, Kiran memutuskan untuk meningkatkan permainannya, menghadapi bahaya yang mengancam untuk membawanya ke dalam kebijaksanaan atau malapetaka. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh