jpnn.com - Tiroid lazim dikenal sebagai kelenjar gondok (thyroid gland). Letaknya di leher bagian depan, tepatnya di bawah jakun.
Kelenjar yang kecil berbentuk kupu-kupu di leher ini biasanya tidak kelihatan, sehingga sering dilupakan orang. Sampai ketika timbul benjolan dan gangguan hormon atau terjadi komplikasi, barulah tiroid ini menarik perhatian.
BACA JUGA: Klan Baru ini akan Angkat Kembali Nama Versace
Tiroid yang sehat membuat kita tumbuh dengan normal, beraktivitas dengan baik serta bisa hamil dan melahirkan bayi yang sehat. Gangguan hormon tiroid berisiko menimbulkan berbagai penyakit.
Hormon tiroid yang berlebihan bisa membahayakan karena bisa menyebabkan komplikasi pada jantung, mata dan organ penting lain yang kadang sukar dikendalikan.
BACA JUGA: Kemenpar Bakal Gerak Lebih Cepat di 2016
Hipertiroidisme (alias tiroid yang terlalu aktif) bisa menyebabkan cepat hilangnya berat badan, detak jantung yang luar biasa cepat dan kecemasan, sementara hipotiroidisme (tiroid kurang aktif) bisa memicu sembelit, berat badan dan kelelahan ekstrim.
“Jika curiga Anda memiliki masalah tiroid, konsultasikan dengan dokter Anda tentang pilihan pengobatan yang potensial,” kata seorang ahli endokrinologi, Dr. Ashita Gupta, MD, seperti dilansir laman Health, Kamis (28/1).
BACA JUGA: Gaya Menpar Arief Yahya Membangun WIN-Way Wonderful Indonesia (1)
Tapi di samping pengobatan medis, ada beberapa perubahan gaya hidup yang bisa membantu menjaga tiroid Anda.
1. Diet Mediterania
Salah satu hal yang paling penting yang bisa Anda lakukan untuk mempertahankan tiroid sehat adalah makan diet seimbang.
“Tujuh puluh persen dari sistem autoimun kita ditemukan dalam usus yang dikenal sebagai GALT atau gut-associated lymphoid tissue," jelas Dr. Gupta.
Ketika lapisan usus menjadi meradang, hal itu bisa memicu respon imun. Studi menunjukkan bahwa hal ini berperan dalam perkembangan penyakit tiroid.
Untuk membantu menjaga peradangan, Dr. Gupta merekomendasikan mengikuti diet Mediterania. Dia menyarankan agar Anda mengonsumsi 4-5 porsi sayuran dan 3-4 porsi buah setiap hari bersama dengan banyak protein tanpa lemak dan ikan berlemak, seperti salmon, herring, ikan asin dan mackerel.
Untuk lemak sehat lainnya, Dr. Gupta menyarankan minyak zaitun, minyak canola, minyak bunga matahari, minyak safflower, minyak kelapa, kacang-kacangan, selai kacang dan alpukat.
2. Berhati-hatilah terhadap makanan tertentu
Anda harus menghindari makanan olahan dikemas dengan gula dan pengawet, pewarna atau dalam lemak dan pengganti bebas gula.
“Makanan olahan termasuk lemak trans, sirup jagung fruktosa tinggi, MSG dan gula halus bisa menyebabkan peradangan usus dan pada gilirannya memicu autoimun,” kata Dr Gupta.
3. Ingin konsumsi suplemen? Konsultasikan dengan dokter Anda terlebih dahulu
Anda mungkin pernah mendengar bahwa ada hubungan antara kesehatan tiroid dan yodium yang sangat penting untuk sintesis hormon tiroid.
“Di seluruh dunia, kekurangan yodium merupakan salah satu penyebab kelenjar tiroid dan hipotiroidisme," kata Dr. Gupta.
Di sisi lain, berbicara dengan dokter Anda tentang mengonsumsi selenium atau vitamin D yang keduanya telah dikaitkan dengan peningkatan kesehatan tiroid.
“Penelitian klinis menunjukkan bahwa mengonsumsi 200 mcg setiap hari dari mineral selenium bisa mengurangi anti-thyroid antibodies," kata Dr. Gupta.
Anda juga bisa mendapatkan mineral dengan mengonsumsi 1-2 kacang Brazil setiap hari.(fny/fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Baca Nih! Trik Mendapatkan Dana Pinjaman untuk Liburan
Redaktur : Tim Redaksi