jpnn.com, JAKARTA - Pendaftaran mahasiswa baru perguruan tinggi sementara berjalan.
Saat ini masih proses pendaftaran seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) yang akan ditutup pada 28 Februari 2022.
BACA JUGA: Besok Pendaftaran SNMPTN 2022, Ini Sejumlah Ketentuannya
Sementara, ujian tulis berbasis komputer seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (UTBK SBMPTN) pendaftarannya dimulai 23 Maret - 15 April 2022.
Menurut Founder dan CEO Tes Bakat Indonesia Monic Christian, memilih jurusan saat pendaftaran SNMPTN dan UTBK SBMPTN sangat penting.
BACA JUGA: SNMPTN 2022: Sebanyak 847.069 Siswa Dinyatakan Berhak MendaftarÂ
Bukan hanya memilih berdasarkan suka atau mengikuti tren semata.
Fakta berbicara, sebanyak 8 dari 10 orang salah dalam memlih jurusan.
BACA JUGA: SNMPTN 2022: Pengisian PDSS Sudah Ditutup, LTMPT Keluarkan Kebijakan Baru
Ketika salah dalam memilih, tidak hanya rugi secara materiel dan waktu, tetapi juga membuang banyak energi secara percuma.
"Kalaupun berhasil lulus, ketika menjalani karier atau pekerjaan hasilnya menjadi kurang maksimal, disebabkan tidak sesuainya keterampilan dan juga minat dalam diri," kata Monic Christian dalam press conference daring pembukaan cabang Tes Bakat Indonesia Medan dan Semarang, Rabu (23/2).
Dia menjelaskan memilih kampus, seperti memilih sepatu.
Jangan tertarik dengan sepatu yang lagi tren dan bagus, tetapi saat dikenakan tidak nyaman.
Karena itu, Monic mengimbau para siswa untuk memprioritaskan tiga hal, yaitu 3P (potential, personality, dan passion).
"Adik-adik siswa yang bingung memilih jurusan dan kampus, ingat tiga prinsip ini. Pilih kampus sesuai bakat, minat, dan kepribadian," sebutnya.
Nah, tes bakat Indonesia, lanjutnya, ingin membantu orang-orang mengenal 3P dalam diri mereka, supaya bisa diarahkan ketika memilih jurusan yang cocok.
Dia menyebutkan, saat ini tecatat lebih dari 1.800 jurusan.
Banyaknya jurusan yang tersedia merupakan hasil kombinasi dari jurusan yang sudah sebelumnya, sesuai dengan perkembangan zaman.
Dia mencontohkan, bila zaman dulu seorang anak dihadapkan pada pilihan antara sekolah kedokteran atau menjadi seniman, kini bisa memilih keduanya.
Sebab, saat ini sudah ada profesi yang namanya medical illustrator.
Profesi yang mengerjakan ilustrasi, gambar, video atau atau animasi seputar kedokteran.
Dia menegaskan di era sekarang, perusahaan atau instansi pemberi kerja bukan sekadar melihat asal kampus, tetapi kemampuan dan keahlian dari pencari kerja.
Ketika seseorang memiliki kemampuan spesifik, itu yang harus digali dan ditonjolkan.
Perusahaan pun tidak akan berpikir panjang memberikan pekerjaan.
Monic menyadari saat memilih jurusan atau kampus, antara orang tua dan anak masih terjadi tarik menarik.
Orang tua ingin anaknya mengambil jurusan sains misalnya, anaknya maunya bidang lain.
Menghadapi situasi ini, Monic menyodorkan solusi yaitu harus ada kerja sama antara anak dan orang tua.
Orang tua jangan menjadikan anak sebagai perpanjangan orang tua atau doktrin.
Di lain pihak, anak harus membuktikan kepada orang tua bahwa dia punya minat dan bakat sendiri. (esy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Mesya Mohamad