jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Titi Purwaningsih menilai ada informasi tidak benar yang masuk ke Presiden Jokowi maupun para menteri. Alhasil banyak lontaran statement menteri maupun kebijakan presiden yang merugikan honorer K2.
"Saya amati pemerintah makin antipati kepada honorer K2. Mulai honorer K2 tidak kompeten lah, gaji sedikit tapi hidup mewah, nyambi, tidak fokus kerja, dan lainnya. Akibatnya, honorer K2 dicap tidak pantas jadi PNS," kata Titi kepada JPNN, Jumat (16/11).
BACA JUGA: Pernyataan Terbaru soal Honorer K2 dari Politikus Senayan
Bukan hanya tidah utuh, Titi menilai informasi yang masuk itu ngawur. Mestinya sebagai pejabat negara harus menelaah kebenaran informasinya. Tidak boleh langsung ditelan mentah-mentah.
"Kalau memang pemerintah mau membiarkan guru honorer bergaji rendah karena dinilai lebih banyak nyambi sekalian saja buat surat edaran. Isinya guru honorer digaji rendah hanya dengan mengajar satu mapel dan satu jam seminggu," bebernya.
BACA JUGA: Pisahkan Seleksi CPNS 2018 dengan Masalah Honorer K2
Koordinator Wilayah (Korwil) FHK2I Jawa Tengah Ahmad Saefuddin menambahkan, dia mengajar di SMPN 3 AmpeI. Mengajarnya 40 jam per minggu tapi digaji rendah.
"Kalau ada yang bilang kami hidup mewah, ngajar satu mapel dan lebih banyak urus bisnis, itu pasti tidak lihat kondisi di lapangan. Lebih banyak guru hidup dalam kesusahan ketimbang yang mapan, apalagi mewah," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Surat Terbuka dari Honorer K2 untuk Presiden Jokowi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pentolan Honorer K2: Mencari CPNS Andal? Tapi Faktanyaâ¦
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad