jpnn.com, JAKARTA - Komunitas Indonesia Tersenyum bersama dengan Hasta Mahardika Soehartonesia menggelar kegiatan pameran lukisan dan lomba pelukis jalanan di Gedung Granadi Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Senin (11/3).
Menurut Ketua Umum Komunitas Indonesia Tersenyum Ivan Andy Darmawan, kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian budaya.
BACA JUGA: Datang ke Malam Munajat 212, Mbak Titiek Didoakan jadi Ibu Negara
Kegiatan yang digelar selama tiga hari mulai Senin ini juga membuka sesi belajar melukis dengan pelukis nasional Syumidjo.
“Sesi belajar dibuka juga oleh Titiek Soeharto dan Nur Asia Uno. Sesi ini gratis dan terbuka bagi masyarakat umum,” kata Ivan kepada wartawan, Senin (11/3).
BACA JUGA: Lukisan Kartika Affandi Dilelang untuk Menangkan Jokowi - Maruf
Dia menambahkan, lukisan adalah salah satu wujud budaya Indonesia yang perlu dilestarikan. “Lukisan adalah potret bangsa dalam kanvas, yang dituangkan melalui torehan kuas, pasta dan codetan pisau palet oleh para pelukis dari sederetan pelukis jalanan hingga pelukis Indonesia yang telah mendunia," tutur Ivan.
BACA JUGA: Datang ke Malam Munajat 212, Mbak Titiek Didoakan jadi Ibu Negara
BACA JUGA: Istri Cawapres Ajak Masyarakat Peduli Kanker
Dalam kesempatan tersebut, Ivan menyebutkan pameran lukisan bertajuk 'Membangun Kembali Kejayaan Indonesia' itu memamerkan sejumlah karya dari pelukis kenamaan nasional, antara lain Syumidjo, Toto Sunu, Indira Ratna, Averos Dahlan, dan Edi Markas.
Mereka memamerkan sejumlah karya indah, seperti potret kebangsawanan hingga kemiskinan warga Ibu Kota. Lalu, gagahnya nelayan yang bertarung menaklukkan lautan sampai hamparan padi padi keemasan yang bersaing dengan gedung tinggi dan pabrik megah.
Dalam goresannya, para pelukis pun bercerita tentang gemulainya penari Jawa sampai dengan sepak terjang kawanan kuda serta auman sang raja hutan.
"Kebangkitan Indonesia, kira-kira itu yang menjadi proyeksi masa depan," imbuh Ivan. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesan Istri Sandiaga: Jangan Gali Lubang Tutup Jurang
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan