Titik Koordinat Perbatasan Belum Tuntas

Sabtu, 03 Januari 2015 – 18:29 WIB

WILAYAH perbatasan memang tidak pernah lepas dari masalah. Satgas Pamtas 405/SK Diponegoro memergoki utusan Malaysia di patok GP 1-Desa Labang, Lumbis Ogong. 

Kepada satgas, mereka mengaku hanya utusan juru pemetaan. Di patok batas negara itu Malaysia lebih dahulu memperbarui kondisi wilayah mereka, dicat atau diberi tanda khusus agar mudah terdeteksi dari udara. 

Tetapi, pada awal 2014, kabarnya Mabes TNI sempat turun ke Sungai Sumantipal yang sudah diklaim Malaysia sebagai wilayahnya. Tim dari Mabes TNI itu mengukur titik koordinat di sela masa perundingan batas wilayah yang hingga kini belum juga tuntas. 

Secara politik, warga desa berharap pemerintah Indonesia segera membangun infrastruktur di perbatasan. Misalnya, pembangkit listrik tenaga hydro dengan memanfaatkan arus deras riam dan perkebunan rakyat yang cepat menghasilkan, antara lain kakao dan karet. Begitu juga, potensi lain yang bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat di Lumbis Ogong. 

''Seandainya pemerintah membangun perkebunan karet di Lumbis Ogong, kemungkinan tidak akan ada warga yang pindah ke Malaysia. Itu fakta yang pindah ke Malaysia,'' tutur Marthen. Kepala Desa Kuyo kelompok Panas kepada Radar Tarakan (Jawa Pos Group). 

Kehidupan warga 23 desa di sepanjang garis perbatasan di Kecamatan Lumbis Ogong benar-benar sulit berkembang. Mereka sulit untuk hidup layak. Lalu, ibarat pemandangan air jernih dan dalam di seberang kolam surut menggiurkan mereka untuk nyeberang ke kolam jernih tersebut meski bersusah payah. (ica/*/doo/ddq/JPNN/c4/diq) 
 

BACA JUGA: Ditanya Kasus Hambalang, ‎Olly Dondokambey: Udah Lewat Masanya

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terawangan Damang Adat Dayak: Ada Penumpang Selamat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler