jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian membeberkan hasil kerjanya sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) selama 19 hari.
Tito menyebut fokus kerjanya selama 19 hari itu pada Pemilu 2024, termasuk di antaranya menjamin pesta demokrasi 5 tahunan di Indonesia itu berjalan lancar dan tanpa gangguan.
BACA JUGA: Rakor Inflasi, Tito Karnavian Minta Masyarakat Tanam Cabai di Polybag
“Semua energi kami fokus saja pada satu, yaitu membantu para penyelenggara pemilu dan pengawas pemilu untuk mengamankan dan melancarkan jalannya pemilu,” kata Tito saat jumpa pers selepas upacara serah terima jabatan Menko Polhukam di Kantor Kemenko Polhukam RI, Jakarta, Rabu (21/2).
Presiden RI Joko Widodo pada tanggal 2 Februari 2024 meneken keputusan presiden (keppres) yang isinya menunjuk Tito Karnavian sebagai Plt. Menko Polhukam mengingat jabatan itu kosong setelah Mahfud Md mengundurkan diri. Tito kemudian mulai aktif bekerja pada tanggal 3 Februari 2024.
BACA JUGA: Dilantik Jadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto Punya Harta Sebesar Ini
Tito menjelaskan selama tahapan pemilu tugas utama Kemenko Polhukam bukan mengambil alih kerja penyelenggara pemilu, melainkan hanya sebatas memonitor dan memberi bantuan manakala ada persoalan.
"Kalau ada yang membutuhkan bantuan, kami akan siap memberikan bantuan melalui semua kementerian, lembaga yang ada di bawah koordinasi Kemenko Polhukam, dan banyak yang kami lakukan untuk membantu, di antaranya di sini ada Desk Monitoring Pemilu 2024 di seluruh kementerian/lembaga," kata Tito.
BACA JUGA: Menu Asia Hingga Nusantara Hadir dalam Paket Buka Puasa di Hotel Embong Kenongo
Kemenko Polhukam, lanjut dia, membentuk lima tim pemantau yang bertugas memonitor jalannya pemilu di luar negeri, dan 18 tim yang bertugas di dalam negeri.
"Ada 166 negara (tempat WNI memilih, red), tetapi kami fokus pada beberapa negara penting seperti Malaysia, Singapura, Taiwan (Tiongkok), Hong Kong (Tiongkok), Arab Saudi, dan Australia," kata Tito.
Tito menjelaskan tim itu juga yang membantu penyelenggara pemilu memastikan pemungutan suara tetap berjalan di tengah bencana. Misalnya, yang dialami sejumlah warga Demak di Jawa Tengah dan di Tolikara, Papua Tengah.
Selain itu, juga ada problem, masalah keamanan di Papua Pegunungan di Intan Jaya, misalnya.
Di samping itu, juga ada konflik lokal seperti di Puncak Jaya dan juga di Paniai yang membuat pemilunya menjadi tertunda di beberapa wilayah tersebut.
"Nah, ini yang kami berikan dukungan, juga termasuk ke daerah-daerah yang pulau, yang berombak besar dibantu oleh teman-teman dari TNI AL," kata Tito.
Dari kerja-kerja itu, Tito menilai pemungutan suara berjalan lancar meskipun ada beberapa tantangan yang dialami penyelenggara pemilu.
"Alhamdulillah, pemilu berjalan relatif aman, lancar, dan kemudian ya ini dilaksanakan the biggest one-day-election in the world ya, pemilu terbesar satu hari di seluruh dunia,” kata dia.
Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/2) siang telah melantik Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto sebagai Menko Polhukam definitif.
Pada hari yang sama, jabatan itu pun telah diserahterimakan dari Tito kepada Hadi di Kantor Kemenko Polhukam RI. Jabatan lama Hadi sebagai Menteri ATR/BPN juga saat ini resmi diisi oleh Agus Harimurti Yudhoyono, yang juga dilantik oleh Presiden Jokowi pada Rabu (21/2).(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari