Tito: Pelaku Teror di Buahbatu Ingin Tebus Dosa

Senin, 10 Juli 2017 – 16:18 WIB
Kapolri Jendral Tito Karnavian. Foto: JPG/dok.JPNN.com

jpnn.com, BANDUNG - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengklaim Agus Wiguna yang melakukan aksi teror di Buahbatu merupakan mantan pengguna narkoba.

"Kasus bom panci dari interviu kepada yang bersangkutan, yang bersangkutan mudah-mudahan tidak salah, itu mantan pengguna narkoba," kata Tito di Monas, Jakarta Pusat, Senin (10/7).

BACA JUGA: Densus Dalam Secarik Kertas Pengakuan AW

Menurutnya, pembuatan bom panci yang berujung pada ledakan di kamar Agus merupakan upaya penebus dosa.

Pelaku, kata Tito, mengaku bersalah sehingga jihad dengan bom merupakan jalan satu-satunya untuk menghapus dosa.

BACA JUGA: Selain Kafe di Braga, Bom Bakal Diledakkan di Rumah Makan dan Gereja

"Katanya dalam rangka menebus dosanya dengan catatan melakukan jihad. Siap mati masuk surga," kata dia.

Tito menambahkan, Agus tidak terkait dengan jaringan teroris. Dia mengategorikan Agus sebagai leaderless jihad alias lonewolf.

BACA JUGA: Pengin Ledakkan Bom di Jalan Braga, Duaaar! Meledak di Buahbatu

"Itu yang disebut leaderless jihad. Jihad tanpa pemimpin. Mereka hanya membaca internet, terinspirasi," jelasnya.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya masih mengonfirmasi soal pengakuan Agus yang menyebut bahwa ideologi radikalnya terinspirasi dari tulisan Aman Abdurahman.

Tulisan itu, kata Tito, masih tersimpan di dunia maya.

"Aman Abdurahman sudah di Nusakambangan, diberikan maximum security. Namun, tulisannya yang pernah dibuat menginsiprasi yang lain lalu dimasukkan ke medsos dan diviralkan oleh pengikutnya," jelasnya.

Tito memastikan Polri bersama pihak terkait berupaya menanggulangi situs dan grup percakapan yang berisikan komukasi radikal.

Dia mengharapkan, upaya ini bisa menangkal ideologi radikal berkembang.

"Yang harus dilakukan adalah cyber untuk deteksi website chatting radikal sekaligus kontraradikalisasi untuk melindungi masyarakat agar tidak terkena paham radikal. Ini leading dari BNPT. Untuk cyber perlu koordinasi di tingkat Polhukam, perlu dibentuk kekuatan yabg ada di Kominfo, Polri, TNI, BIN harus diintegrasikan untuk melawan kelompok-kelompok yang menyebar paham radikal di internet," pungkas dia (mg4/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Kantongi Tiga Sketsa Wajah Terduga Penyiram Novel Baswedan


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler