Tiupan Saksofon 'Fix You' Saut Situmorang demi Perbaiki DPR

Kamis, 23 Agustus 2018 – 15:20 WIB
FIX YOU: Wakil Ketua KPK Saut Situmorang saat memainkan saksofon pada lomba komedi tunggal atau stand comedy bertema 'Kritik DPR' di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (23/8). Foto: dokumentasi pribadi Bambang Soesatyo

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang menyambangi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kamis (23/8). Namun, kehadiran Saut di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta bukan untuk rapat kerja.

Mantan pejabat Badan Intelijen Negara (BIN) itu justru menenteng saksofon. Saut memang piawai memainkan alat musik tiup itu.

BACA JUGA: KPK Cermati Potensi Zumi Zola Lakukan Pencucian Uang

Dengan saksofon pula Saut ikut tampil di lomba komedi tunggal atau stand up comedy bertitel ‘Kritik DPR’ di Kompleks Parlemen Senayan. Di hadapan Ketua DPR Bambang Soesatyo, komisioner KPK periode 2014-2019 itu memainkan lagu Fix You milik Coldplay dengan saksofonnya.

"Saya hari ini mau membawa lagu Fix You. KPK kan datang untuk memperbaiki negara ini. I will try to fix you," ujarnya sebelum beraksi.

BACA JUGA: Lomba Stand Up Comedy Kritik DPR, Masuk Babak Penyisihan

Menurut Saut, kritik merupakan bagian dari check and balance. Dia menegaskan, negara tanpa kritik lama-lama bisa bubar.

Karena itu, KPK maupun DPR harus ada check and balance. Kritik bisa disampaikan dengan berbagai cara, termasuk komedi tunggal dan lagu.

BACA JUGA: Ketua DPR Dorong Pemerintah Genjot Upaya Cegah Stunting

"Kalau saya selalu lewat lagu, lewat saksofon. Setiap saksofon yang saya mainkan itu punya nada, punya arti," ungkap Saut.

Dia mengaku memang pengin hadir di acara tersebut. Saut lantas beraksi memainkan saksofonnya. "Ya kombinasi antara saksofon, musik dengan stand up comedy," katanya. 

Menurut Saut, KPK juga pernah menggelar lomba film, lagu, hingga baca puisi bertema korupsi. Semuanya diharapkan dapat menginspirasi dan memberikan imajinasi kepada orang lain.

"Oleh sebab itu saya mau datang untuk kemudian mempertemukan kritik, musik, kemudian humor tanpa juga harus mencederai siapa pun," katanya.

Karena itu, lanjut Saut, diperlukan keahlian, teknik dan pengalaman.  Dia mengharapkan kritik tak membuat yang dikritik sakit hati, tapi justru mau berubah.

"Yang penting pesannya orang jadi bisa berubah lebih baik. Kalau bahasa KPK orang jadi lebih berintegritas," katanya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bamsoet Pengin Sosialisasi Fatwa MUI soal Vaksin MR Digeber


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler