Tjahjo: Bongkar Produk Import di DPR

Jumat, 13 Januari 2012 – 11:35 WIB
JAKARTA - Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo menegaskan bahwa renovasi ruang Badan Anggaran (Banggar) DPR yang menggunakan produk luar negeri membuat sakit hati rakyat. Menurut Tjahjo, pihak Sekjen DPR dan pihak yang memberikan persetujuan dalam proyek itu sudah mengecilkan produk dalam negeri sendiri.

"Wajar kalau sudah dikatakan menyakitkan hati rakyat Indonesia. Harusnya lembaga DPR memberikan contoh menggunakan produk dalam negeri," kata Tjahjo di Jakarta, Jumat (13/1).

"Saya mengkritik keras, lembaga saya yang sudah saya duduki menjelang 25 Tahun masa kerja saya ini," tegas Tjahjo.

Tjahjo menegaskan jika penggunaan produk impor itu terus dipaksakan, maka DPR menjadi lupa diri kepada produk bangsa sendiri. Karena itu, Tjahjo meminta agar seluruh produk impor segera diganti dengan produk buatan Indonesia. Hal itu penting jika DPR masih mau dikatakan sebagai lembaga perwakilan Rakyat Indonesia.

"Saya dukung Pimpinanan DPR dan anggota DPR yang merasa terkejut atas renovasi ruangan kerja Badan tersebut. Atas ide siapa proyek itu, harus diungkap," kata Sekjen PDI Perjuangan itu.

"Meja kursi buatan Indonesia sudah tidak kalah bagusnya, kok sampai hatinya DPR justru pakai barang import," tegas Tjahjo.

Dia menegaskan, Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR harus melakukan evaluasi tentang langkah Sekretariat Jendral (Setjen) DPR membangun ruang kerja badan tersebut dan memerintahkan ganti kursi dan perangkat import yang  ada. "Jangan berdalih anggaran renovasi Rp20 miliar karena  produk Import," tambahnya.

Dia juga mengingatkan di saat bangsa ini mulai  mulai membanggakan produk mobil nasional, DPR malah mengagung-agungkan produk impor. "Jangan saat kita mulai membanggakan produk mobil nasional, eh malah DPR lembaga saya cinta produk import untuk hanya soal kursi kerja," jelasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Ditenggat 100 Hari Bentuk Pansus Agraria

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler