jpnn.com, CIANJUR - PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) meresmikan Desa Mandiri di Desa Sukanagalih, Cianjur, Jawa Barat, pada Jumat (13/12).
Program ini diharapkan bisa menjamin pasokan bahan makanan yang akan disalurkan ke kapal-kapal penumpang PELNI.
BACA JUGA: Pastikan Kenyamanan Penumpang saat Liburan Nataru, Kapal PELNI Jalani Uji Petik
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PELNI Anik Hidayati mengatakan, kebutuhan PELNI akan pasokan bahan baku makanan sangat tinggi mengingat jumlah penumpang yang diangkut dapat mencapai 14.000 orang dalam sehari.
"Saat ini tiga kota yang ditunjuk sebagai pemasok bahan baku selain Jakarta antara lain Surabaya, Makassar dan Ambon," ujar Anik.
BACA JUGA: Rumah BUMN SIG di Rembang, Ciptakan Peluang Ekonomi Baru Bagi UMKM
Melalui program TJSL Desa Mandiri Sukanagalih ini, Anik menambahkan, PELNI mendapatkan jaminan sumber baha baku, khususnya sayuran, untuk dipasok ke kapal penumpang PELNI melalui Pelabuhan Tanjung Priok.
PELNI Services atau PT Pelita Indonesia Djaya sebagai anak usaha PELNI ditunjuk sebagai penyerap hasil tani dari Desa Mandiri Sukanagalih untuk kemudian didistribusikan ke kapal PELNI.
BACA JUGA: Menjelang Nataru, BTN Siapkan Uang Tunai Rp 20,37 Triliun
Desa Sukanagalih sendiri berada didaerah dataran tinggi dengan ketinggian ± 935 meter diatas permukaan laut (mdpl) yang terletak di wilayah Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur. Suhu rata-rata harian mencapai 18-27 derajat celcius dengan curah hujan rata-rata 110 mm/tahun.
Vice President Treasury PELNI Fauziah Ferryna menyebutkan, selain menjamin pasokan sumber bahan baku sayuran untuk kapal PELNI, program Desa Mandiri juga bertujuan meningkatkan kemampuan dan kualitas petani di Desa Sukanagalih.
"Kami akan memberikan bimbingan teknis untuk modernisasi sistem pertaniannya agar lebih efisien dan produktif dengan tetap mengedepankan aspek ramah lingkungan," kata Ferryna.
Di Desa Sukanagalih, PELNI Services telah bekerja sama dengan para petani dengan total lahan mencapai 3.880 meter persegi yang mampu menghasilkan 56 jenis sayuran, dengan buncis dan kacang panjang sebagai komoditas unggulan.
Dengan hasil pertanian di Desa Sukanagalih yang langsung diserap oleh PELNI, secara otomatis menjamin kesejahteraan para petani setempat karena harga beli yang stabil.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada