jpnn.com, JAKARTA - Kedutaan Besar China di Jakarta memastikan seluruh tenaga kerja asal Tiongkok yang didatangkan ke tanah air, termasuk untuk bekerja di Konawe, Sulawesi Tenggara, sudah sesuai aturan ketat pemerintah Indonesia.
“Perusahaan China secara sungguh-sungguh mematuhi undang-undang dan peraturan yang terkait di Indonesia dan secara aktif melakukan transfer teknologi,” kata konselor bidang ekonomi dan perdagangan Kedubes China, Wang Liping, dalam konferensi pers yang digelar secara daring di Jakarta, Rabu.
BACA JUGA: 156 TKA asal Tiongkok Tiba di Bandara, Dikawal Ketat
Faktor kesehatan menjadi salah satu perhatian bagi pihak Tiongkok, dalam memastikan kepatuhan terhadap kebijakan pemerintah Indonesia dalam mengirim tenaga kerja.
“Kelompok pertama akan tiba di Indonesia didampingi empat staf medis. Sebelum keberangkatan, mereka telah menjalani tes COVID-19 dan mendapat sertifikat kesehatan sesuai protokol kesehatan Indonesia,” ujar Wang.
BACA JUGA: 141 TKA Tiongkok di Sumsel Dipulangkan
Selain itu, dia menjelaskan bahwa kedatangan pekerja asal Tiongkok ke Konawe, Sulawesi Tenggara telah mendapatkan persetujuan dari pemerintah pusat dan daerah di Indonesia untuk bekerja di sana. Kelompok pekerja itu akan datang secara bertahap.
Kelompok yang tiba kali ini, lanjutnya, terutama bekerja di bidang teknik dengan jangka waktu setengah tahun.
BACA JUGA: Kabel Ventilator Pasien Corona Dicabut Diganti AC Portable, Mengenaskan!
Pihak perusahaan pun melakukan pelatihan pekerjaan kepada pekerja Indonesia setiap pekannya, dan secara berkala mengirimkan pekerja Indonesia yang unggul untuk mengikuti kursus pelatihan ke China.
Lebih lanjut, Wang Liping mengatakan bahwa penghentian semua penerbangan antara Indonesia dan China, serta penerbitan visa bisnis dan visa kedatangan, pergerakan manusia antara kedua negara telah terhambat.
Hal tersebut juga berdampak pada pembangunan dan operasi proyek perusahaan Tiongkok, yang ada di Indonesia.
“Saat ini, pemerintah China dan Indonesia sedang melakukan pembahasan mengenai pembentukan “jalur cepat”. Ini merupakan suatu manifestasi bahwa pemerintah kedua negara berkolaborasi secara erat dan saling mendukung,” ujarnya.
Menurut dia, pembentukan jalur cepat juga menjadi solusi yang saling menguntungkan bagi kedua negara untuk memulihkan pertukaran ekonomi dan perdagangan normal, serta menjamin stabilitas rantai pasokan dan rantai industri.
“Kembalinya pekerja China ke posisi kerjanya tidak hanya akan mempercepat pembangunan proyek-proyek di Indonesia, tetapi juga akan memberikan kontribusi bagi pelaksanaan “normal baru” yang diterapkan pemerintah Indonesia untuk memulihkan kegiatan ekonomi,” kata Wang.
Pernyataan Kadubes Tiongkok tersebut merespons aksi penolakan massa terhadap ratusan TKA asal China, di Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (23/6) kemarin. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha