jpnn.com, JAKARTA - Tim Kampanye Daerah (TKD) DKI Jakarta Ganjar Pranowo-Mahfud MD menyarankan pendukung untuk tetap tenang ketika berhadapan dengan praktik politik uang alias money politic.
Bahkan, sukarelawan Ganjar-Mahfud yang mendapat tawaran duit dari rival politik, disarankan untuk menerima.
BACA JUGA: Sukarelawan Ganjar-Mahfud Jawab Keresahan Warga dengan Gelar Bazar Beras Murah
"Kalau ada yang ngasih duit, ambil duitnya, coblos Ganjar-nya," ujar Ketua TKD Provinsi DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi dalam acara 'Nyok Nyukur Biar Sekeren Ganjar' di Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (28/12).
Menurutnya, uang memang sangat diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari, Namun, jangan pernah mengaggap cuan adalah segalanya.
BACA JUGA: Ganjar dan Prabowo Berpeluang Masuk Putaran Kedua Pilpres 2024
Iming-iming uang, kata Prasetyo, tidak boleh sampai mengubah arah perjuangan dan pilihan politik yang berasal dari hati nurani.
"Kita bisa berbuat kok, uang bukan segalanya, tapi kita melihat bagaimana pemimpin ke depan mempunyai visi. Ya dua orang itu yang punya visi dan yang punya kemampuan, Pak Ganjar dan Pak Mahfud. Jangan salah pilih, karena salah pilih meronta lima tahun," ungkapnya.
BACA JUGA: Ganjar Pranowo Siap Beradu Gagasan di Debat Capres Ketiga
Prasetyo berpesan kepada para pendukungnya agar tak jemawa dalam ajang Pilpres pada 14 Februari 2024 mendatang. Ketua DPRD DKI Jakarta ini meminta para kader, relawan dan masyarakat sekitar tetap solid untuk menyongsong kemenangan Ganjar-Mahfud.
Prasetyo sekaligus mengenang peristiwa kemenangan Jokowi-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada 2012 silam. Kemenangan mereka karena kekompakan relawan, kader dan masyarakat hingga digawangi oleh Prasetyo juga.
"Ingat, tahun 2012 Pak Jokowi tidak punya apa-apa, dengan Pak Ahok melawan Pak Fauzi Bowo (petahana) kita bisa menang, dan saya salah satu Ketua Tim Pemenangan juga," ucap Caleg DPR RI Dapil 2 ini.
Bagi Prasetyo, jabatan di pemerintahan tak kekal dibawa mati, tetapi hanya titipan dari Allah SWT untuk kepentingan masyarakat. Pada Pileg 2024 nanti, dia tak lagi bertarung di DPRD DKI Jakarta tetapi tingkat nasional yakni DPR RI.
"Jabatan bukan untuk dibawa mati, jabatan adalah titipan. Jadi saya maju ke depan untuk belajar lebih banyak lagi. Jadi saya minta kepada Bapak-Ibu sebagai kader PDI Perjuangan yang ada di sini ataupun yang pro kepada Ganjar Mahfud jangan sombong," jelasnya.
"Tapi sekali lagi bu ya harus semangat, tidak boleh sombong, kalau yang mau pro Ganjar Mahfud nggak boleh sombong. Orang bilang AHY iya, dikasih duit terima, coblosnya nomor tiga," pungkasnya. (dil/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif