jpnn.com - JAKARTA - Calon Wakil Presiden RI nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menjadi sosok yang paling dinanti performanya dalam debat calon wakil presiden (cawapres) yang digelar pada Jumat (22/12). Salah satu alasannya karena kandidat cawapres dari kubu lain merupakan politisi kawakan.
Hal itu diungkap Wakil Komandan Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Anggawira dalam keterangannya, Jumat (22/12).
BACA JUGA: Perkara Pencalonan Gibran, DKPP Periksa Ketua KPU Cs
“Mas Gibran ini sosok yang paling dinanti-nanti, makanya saya yakin dampaknya akan positif. Wajah Pak Mahfud dan Cak Imin sudah sering mengisi selama 20 tahun pascareformasi, orang sudah mengetahui karakter dan sikap mereka,” ucap Anggawira.
Menurut dia, bila membandingkan Gibran dengan dua cawapres lainnya, maka pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024 itu akan mampu merebut suara pemilih muda dan mereka yang masih ragu atau undecided voters.
BACA JUGA: TKD Prabowo-Gibran Jateng Beri Info soal Foto Pj Gubernur: Salaman lalu Pulang
“Survei membuktikan kalau Mas Gibran unggul di pemilih milenial. Dia juga pelaku ekonomi digital. Jadi, tema debat ini bukan isu yang baru. Kampanye yang disuarakan juga selalu positif, membuat happy, tidak membawa polarisasi,” ungkapnya.
Ketua umum Relawan Pengusaha Nasional (Repnas) itu mengungkap kelebihan lain Gibran ialah sosok yang apa adanya dan mampu memahami konsep ekonomi kerakyatan di tengah disrupsi Revolusi Industri 5.0.
BACA JUGA: Aliansi Mahasiswa Banten: Gibran Mewakili Oligarki yang Haus Kekuasaan
Belum lama ini, wali kota Surakarta itu juga menyampaikan gagasan ekonominya yang terangkum dalam Gibranomics.
Fokus Gibran di antaranya adalah bagaimana perkembangan teknologi informasi bisa memberikan manfaat optimal kepada masyarakat, khususnya pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Gibranomics itu bagaimana akselerasi digital bisa memberikan manfaat ekonomi. Saya kira Mas Gibran ini hadir di zaman yang tepat. Dia bisa menyampaikan soal ekonomi kerakyatan yang kontekstual, bukan kerakyatan tahun 70-an atau 80-an,” katanya.
Anggawira berharap supaya debat perlangsung dengan informatif, menghibur, dan tanpa tendensi untuk menyerang personal.
“Debat itu, kan, talkshow, jadi, harus bisa menyenangkan dan memuaskan audiens. Harapannya, bisa jadi ajang adu gagasan,” ungkap Angga.
Sebagai informasi, debat kedua akan dihelat di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat. Tema debat cawapres ialah ekonomi (kerakyatan dan digital), keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, infrastruktur, dan perkotaan. (mcr4/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi