jpnn.com, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) menyarankan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI tidak perlu mengurangi jumlah penonton debat kandidat putaran ketiga. Menurut Direktur Saksi TKN Lukman Edy, KPU hanya perlu menyiapkan teknis yang memungkinkan penonton diusir jika melakukan keributan.
"Di rapat terakhir kami mengusulkan supaya tidak ada pengurangan penonton. Kalau mislanya ada gaduh di dalam yang disebabkan satu, dua penonton, justru kami kemarin meminta supaya KPU, penyelenggara atau petugas itu bertindak tegas," kata Lukman di Rumah Pemenangan Jokowi - Ma'ruf, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Rabu (27/2).
BACA JUGA: TKN Jokowi Protes Keputusan Bawaslu soal Emak-Emak Pepes
Politikus PKB ini menilai debat putaran kedua antara Jokowi dengan Prabowo Subianto terkesan lebih tertib dibanding debat sebelumnya. Dia mengatakan jumlah penonton pun sama yakni 150 orang.
Hanya saja, dia menganalisis debat kedua ini KPU menempatkan moderator membelakangi penonton sehingga tidak bisa menegur secara langsung. Oleh karena itu, kata Lukman, perlu ada petugas tambahan agar membantu moderator menegur penonton yang rusuh.
BACA JUGA: Elektabilitas Jokowi Bakal Naik Jika Berani Mengaku Salah
"Kalau ada penonton yang naik kursi, bikin ramai, yang tidak sesuai peraturan dan kesepakatan, maka di waktu itu mengusulkan keluarkan saja dari ruangan tanpa peringatan. Enggak perlu sp (surat peringatan) satu, sp 2," kata dia.
Dia menganggap substansi dalam mengurangi keributan bukan mengurangi penonton, tetapi memberikan sanksi yang tegas.
BACA JUGA: Capres Jangan Asal Sebut Data, Dampaknya Sangat Merugikan
"Kami mengusulkan seperti itu, jumlah undangan enggak dikurangi, tapi pengawasan terhadap penonton itu diperketat," tandas dia. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pipin: Paling Banyak Memiliki Lahan itu Pendukung Jokowi
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga