TNI AL Datang, Awak Kapal Pengangkut BBM Tanpa Dokumen Melompat ke Laut dan Menghilang

Jumat, 01 April 2022 – 09:39 WIB
Personel Pangkalan TNI AL Labuan Bajo menyita 5,5 ton minyak tanah tanpa dokumen resmi di perairan Gua Rangko Tanjung Boleng. Kapal dengan muatan ilegal itu dibawa ke Pelabuhan Pelni Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Kamis (31/3/2022). ANTARA/Fransiska M Nuka

jpnn.com, LABUAN BAJO - Personel Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) di Labuan Bajo menemukan 5,5 ton minyak tanah tanpa dokumen resmi. Bahan bakar minyak (BBM) yang ditemukan itu diangkut oleh suatu kapal di perairan Gua Rangko, Desa Tanjung Boleng, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Sebanyak 5,5 ton atau 5.500 liter minyak tanah itu terbagi dalam 279 jeriken dan ditemukan pada sebuah kapal kayu berukuran 12 meter warna putih pada Kamis (31/3) pukul 10.00 WITA.

BACA JUGA: Jangan Kaget, TNI AL Datangkan Tank, Meriam & Pesawat di Rumah Yos Sudarso

Personel TNI AL belum mengetahui pemilik minyak tanah itu.

"Informasi yang ditanyakan ke masyarakat Boleng, akan dibawa dari Labuan Bajo ke Sape," kata Komandan Pangkalan TNI AL Labuan Bajo Letnan Kolonel Laut (P) Roni saat menggelar konferensi pers di Pelabuhan Pelni Labuan Bajo di Labuan Bajo, Kamis (31/3).

BACA JUGA: Jenderal Dudung Bereaksi Keras, Perintahkan Prajurit TNI AD Jangan Ragu Bertindak Tegas

Roni menjelaskan temuan itu berawal dari laporan anak buahnya yang mencurigai kegiatan bongkar-muat kapal yang dipenuhi jeriken itu pada pukul 04.00 WITA.

Lalu, sembilan personel TNI AL pun mendekati kapal itu dan menyelidiki tahap awal ke lokasi dan mendapati peristiwa tersebut. 

BACA JUGA: Tim SAR TNI AL Temukan Korban Insiden Kecelakaan Air di Sumsel

Namun, kondisi air laut surut mengakibatkan kapal patroli tidak bisa mendekat. 

Setelah situasi kondusif, mereka pun mendekat ke tempat kejadian. 

Namun, kedatangan mereka diketahui oleh para awak kapal yang akhirnya melompat ke laut dan menghilang.

Roni menyebut tidak mengejar mereka karena personelnya fokus pada penyitaan barang bukti itu.

Seusai menyita barang bukti itu, mereka lalu serah terima berita acara ke petugas Polres Manggarai Barat untuk proses penyelidikan lebih lanjut. 

"Kami harus cegah, kalau tidak akan terjadi terus menerus dan merugikan masyarakat Manggarai Barat dan Sape," kata Kolonel Laut (P) Roni. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler