jpnn.com, JAKARTA - TNI AL memaksimalkan dukungan fasilitas pangkalan (Faslan) dalam mendukung operasional tugas pokoknya.
Oleh karena itu, sejak awal rencana pembangunan perlu menyusun Life Cycle Cost (LCC) atau biaya siklus hidup bangunan tersebut. Termasuk semua kegiatan pasca-konstruksi berikut jadwal dan kebutuhan anggarannya dapat terencana dengan baik.
BACA JUGA: Gelar Vaksinasi Massal, TNI AL Menyasar Area Pelabuhan
Disampaikan Asisten Logistik (Aslog) KSAL Laksda TNI Puguh Santoso saat membuka Rapat Kerja Teknis Fasilitas Pangkalan (Rakernis Faslan) tahun anggaran 2021 di Ruang Rapat Disfaslanal Gd B1 Lt 3 Mabesal Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (24/6).
Rakernis Faslan ini merupakan kegiatan tahunan TNI AL yang ditujukan sebagai media komunikasi dan mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan.
BACA JUGA: Tegas, Laksamana Yudo akan Beri Sanksi Bagi Prajurit TNI AL yang Terlibat LGBT
Selain itu, Rakernis juga untuk merumuskan rancangan kegiatan di dua tahun yang akan datang.
Rakernis tahun ini mengambil tema “Melalui Peningkatan Pembinaan Fasilitas Pangkalan yang Efektif dan Terintegrasi, Kita Wujudkan Kesiapan Sarpras Pangkalan Guna Mendukung Tugas TNI AL dan Percepatan Penanganan Covid-19”.
BACA JUGA: Keren, Serdadu Piaman Laweh di Jabodetabek Serahkan Donasi Untuk Perbaikan Surau
Kegiatan ini diikuti secara langsung oleh Kadisfaslanal Laksma TNI Agus Santoso dan para Kasub Disfaslanal serta diikuti secara video conference (vicon) oleh seluruh para pejabat Aslog Kotama dan para Kadisfaslan di jajaran TNI AL.
Aslog KSAL mengatakan peran pangkalan TNI AL harus mampu mendukung operasi laut yang diselenggarakan oleh TNI AL maupun TNI.
Peran ini tidak akan dapat berjalan optimal tanpa diimbangi oleh pemenuhan aspek dukungan yang memadai.
Oleh karena itu, perlu pembinaan fasilitas pangkalan secara optimal dan proporsional, agar tugas dan fungsi pangkalan sebagai tempat pemangkalan, pembekalan, penyelenggaraan dan pemeliharaan serta perbaikan unsur-unsur operasional TNI AL dan perawatan personel harus mampu mendukung dengan baik.
“Kemampuan dukungan ini yang biasa dikenal dengan fungsi '5R' yaitu Rebase, Replenishment, Repair, Rest and Recreation harus terus ditingkatkan kemampuannya,” kata dia.
Laksda TNI Puguh mengatakan Pangkalan TNI AL yang ideal seharusnya mampu menyediakan ‘5R’ tersebut agar operasional unsur atau KRI tidak terganggu.
Selanjutnya, Aslog KSAL berharap melalui Rakernis Faslan, seluruh peserta rapat dapat memiliki kesamaan visi, persepsi dan interpretasi tentang arah kebijakan bidang fasilitas pangkalan secara teknis di tahun anggaran 2021.
Dengan demikian, diperoleh satu kesatuan pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang sama bagi komunitas logistik TNI AL pada umumnya dan komunitas fasilitas pangkalan pada khususnya yang akan memudahkan dan memperlancar pelaksanaan tugas guna memperoleh hasil yang optimal.
Aslog KSAL menekankan tentang pentingnya efisiensi penggunaan listrik dan air, perawatan dan penggunaan anggaran pemeliharaan pembangunan (harbang) secara optimal. Selain itu, penghapusan kendaraan dinas yang telah rusak berat, pengamanan fisik serta penyelesaian administrasi dan yuridis untuk menghindari penyerobotan terhadap tanah TNI AL.
Kadisfaslanal saat penutupan Rakernis berharap segala sesuatu yang telah disepakati dalam Raker agar diteruskan dan diaplikasikan di jajaran masing-masing.
“Gunakan kebijakan, evaluasi serta informasi yang telah didapat untuk menemukan ide-ide baru dalam memecahkan setiap permasalahan yang berkaitan dengan bidang Faslan di satuan masing-masing,” kata Aslog KSAL.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich