jpnn.com, JAKARTA - Kapendam Cenderawasih Kolonel Infanteri Muhammad Aidi menyebut keterangan Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka Sebby Sambom terkait pekerja proyek adalah intelijen TNI, merupakan tuduhan konyol.
Dia menegaskan bahwa para pekerja PT Istaka Karya bukan prajurit TNI. ”Ya, silakan diperiksa kalau dia bilang tentara,” imbuh Aidi.
BACA JUGA: Ini Versi OPM soal Penembakan di Nduga: Ada TNI, Kami Serang
Dia menyebutkan, sudah ada pekerja yang selamat. Apabila ada yang menuding mereka tentara, dia mempersilakan penuding menanyakan langsung.
Termasuk awak media. Aidi mempersilakan awak media mengonfirmasi para pekerja yang sudah diselamatkan itu. Menanyakan langsung apakah yang bersangkutan prajurit TNI atau bukan. ”Buktikan apa dia tentara,” tegasnya.
BACA JUGA: Klaim Penembakan di Nduga, OPM Siap Hadapi TNI - Polri
Selain bertanya langsung kepada korban selamat, konfirmasi juga bisa dilakukan kepada keluarga para pekerja dari PT Istaka Karya. Menurut Aidi, tudingan Sebby merupakan propaganda. Juga, upaya KKB memutarbalikkan fakta. ”Yang memang selalu dilakukan mereka,” ujarnya.
Dia menjelaskan, prajurit TNI memang pernah ikut membangun jalan trans-Papua. Namun, tugas itu sudah mereka selesaikan tahun lalu. Tahun ini prajurit yang berada di lokasi pembangunan jalan tersebut hanya bertugas sebagai aparat keamanan. Termasuk di Distrik Yigi. Sama sekali tidak ada prajurit TNI yang bekerja membangun jembatan bersama pekerja dari PT Istaka Karya.
BACA JUGA: KKB Tembaki Helikopter TNI Pembawa Jenazah Serda Handoko
Semua pekerja itu merupakan masyarakat sipil. Dia pun mempertanyakan tudingan Sebby. ”Kalau tentara, mana senjatanya? Apakah bersenjata? Tentara itu kan punya identitas,” paparnya. ”Kalau di situ tentara memang kenapa? Apakah harus dibantai begitu? Kan manusia juga,” tambahnya. (syn/c10/oni)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KKB di Papua Berulah, Fadli Zon Salahkan Pemerintah
Redaktur : Tim Redaksi