jpnn.com - JAKARTA - Delegasi TNI dipimpin oleh Asisten Operasi Panglima TNI dan Delegasi Filipina dipimpin oleh Asisten Operasi Angkatan Bersenjata Filipina, menggelar pertemuan di Jakarta pada tanggal 12-14 Juli 2016.
Pertemuan tersebut untuk menindaklanjuti pertemuan antara Menteri Pertahanan Indonesia dan Filipina pada tanggal 27 Juni 2016.
BACA JUGA: RS Lain Pengguna Vaksin Palsu Juga Harus Diumumkan!!
Sebelumnya, dalam pertemuan kedua menteri pertahanan itu, dibicarakan upaya pencegahan terjadinya kembali insiden perompakan bersenjata di laut (bajak laut) dan penculikan di wilayah maritim yang menjadi perhatian kedua negara.
Kedua Menhan (Indonesia dan Filipina) telah bersepakat menjalin kerja sama bilateral untuk mengamankan perairan di perbatasan kedua negara. Kerja sama tersebut telah diatur berdasarkan RP-RI Border Patrol Agreement tahun 1975.
BACA JUGA: Ingat Pak Jokowi, Pansus Pelindo Minta Bu Rini Diganti
Agreement tersebut diimplementasikan melalui forum Komite Perbatasan RI-RPBC yang mana TNI diketuai oleh Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur dan Angkatan Bersenjata Filipina diketuai oleh Commander of Eastern Mindanao Command.
Pada prinsipnya, pertemuan delegasi Indonesia dan Filipina di Jakarta sepakat untuk segera melaksanakan tindakan proaktif dan preventif di wilayah perairan yang menjadi perhatian bersama yang sejalan dengan RP-RI Border Patrol Agreement tahun 1975.
BACA JUGA: Pak Jokowi, Golkar Incar Kursi Menteri Marwan Jafar
Kesepakatan itu juga didasarkan dengan Konvensi Maritim Internasional, yang akan memastikan keamanan dan keselamatan dari para pelaut dan kapal dagang di wilayah atau tempat terjadinya perompakan bersenjata dan penculikan.
Beberapa tindakan yang disepakati adalah akan mengikutsertakan Western Mindanao Command Angkatan Bersenjata Filipina dan Komandan Lantamal XIII/Tarakan ke dalam kegiatan Komite perbatasan RI-RPBC. Selain itu, melaksanaan patroli maritim dan/atau passing exercise bersama antara kapal perang dari kedua Angkatan Laut.
Kesepakatan lainnya adalah mengembangkan protokol melalui koridor yang diamankan dan membahas mengenai penugasan personel keamanan bersenjata di atas kapal niaga masing-masing negara.
Menurut Kepala Bidang Penerangan Internasional Puspen TNI, Kolonel Laut (P) Sultan Djanieb, pertemuan ini adalah bagian dari pembicaraan berkelanjutan antara kedua Angkatan Bersenjata untuk membahas cara dan upaya meningkatkan keamanan maritim di wilayah perbatasan yang menjadi perhatian bersama.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Kutuk Aksi Teror Truk Prancis
Redaktur : Tim Redaksi