TNI dan Polri Berguguran di Papua, Bagaimana Solusinya?

Sabtu, 04 Januari 2020 – 15:24 WIB
Ilustrasi jenazah. Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com, PAPUA - Anggota TNI dan Polri harus lebih berhati-hati ketika menjalankan tugasnya di Papua. Sebab, kelompok separatis bersenjata (KSB) terus meneror. KSB bahkan tidak sungkan membunuh anggota TNI dan Polri.

Terbaru, Serda Miftachur Rohmat gugur usai baku tembak dengan KSB di Papua, Senin (30/12/2019).

BACA JUGA: TNI Bersama Warga Memperbaiki Jembatan Yang Rusak di Pedalaman Papua

Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kapendam) XVII/Cendrawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto mengatakan, baku tembak terjadi pada saat anggota Satuan Tugas (Satgas) Pamtas RI-PNG Yonif 713/ST dalam perjalanan mengambil persediaan bahan makanan atau logistik.

Menurut dia, kejadian bermula ketika 10 anggota Satgas Pamtas RI-PNG Pos Bewan Baru yang dipimpin oleh Serda Miftachur Rohmat berangkat dari pos Bewan Baru Menuju Pos Kaliasin untuk mengambil logistik.

BACA JUGA: Serda Miftakfur Gugur dalam Kontak Tembak di Perbatasan RI-Papua Nugini

Baru berjalan sekitar lima kilometer, tepatnya di jembatan kayu, anggota Satgas Pamtas tiba-tiba mendapat tembakan dari sekitar 20 orang.

"Yang diduga dari KSB pimpinan Jefrizon Pagawak dengan menggunakan senjata api laras panjang," kata Eko dalam keterangan tertulisnya.

Namun, katanya, TNI berhasil memukul mundur KSB yang menyerang.

Menurut Eko, anggota Satgas Pamtas RI-PNG kemudian berpencar. Mereka mencari tempat perlindungan dan membalas tembakan ke kelompok tersebut.

"Sekitar 15 menit membalas tembakan, anggota Satgas berhasil memukul mundur kelompok tersebut," ujarnya.

Sementara itu, dua prajurit TNI menjadi korban. Usai baku tembak berhenti, kata Eko, anggota Satgas lainnya mendatangi lokasi.

Mereka menemukan dua orang personel TNI yang menjadi korban baku tembak.

"Satu orang personel atas nama Serda Miftachur Rohmat terkena luka tembak pada bahu kiri depan dan dinyatakan meninggal dunia. Satu orang personel Prada Juwandhy Ramadhan terkena luka tembak (rekoset) pada pelipis kanan dan pinggang kiri nun dinyatakan selamat,” terang Eko.

Keduanya langsung dibawa ke Pos Bewan Baru sambil menunggu evakuasi.

Prada Juwandhy Ramadhan mendapat penanganan medis oleh Bakes Pos Bewan Baru.

"Mengevakuasi kedua korban tersebut dengan menggunakan Helly untuk mendapatkan penanganan lanjutan di RS Marthin Indey,” imbuhnya. (jos/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Papua   TNI   Polri  

Terpopuler