TNI Evakuasi Wati yang Lagi Hamil Menggunakan Tandu Menuju Puskesmas 

Selasa, 24 Agustus 2021 – 11:03 WIB
Dengan menggunakan Tandu Darurat, Satgas Pamtas 643/Wns bersama warga Desa Sekida mengevakuasi seorang ibu hamil sejauh tiga kilometer ke Puskesmas di Jagoi Babang. (Foto ANTARA/HO)

jpnn.com, PONTIANAK - TNI kembali melakukan aksi kemanusiaan di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, di Kalimantan Barat (Kalbar).

Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Batalyon Infanteri Mekanis 644/Wanara Sakti bersama masyarakat mengevakuasi Wati (27), seorang ibu hamil yang akan melahirkan, menggunakan tenda darurat menuju Puskesmas Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalbar.  

BACA JUGA: Taruna Unggah Status Singgung Tamtama, Poltekpel Banten Minta Maaf pada TNI

Anggota TNI Satgas Pamtas Yonif Mekanis 644/Wanara Sakit bersama masyarakat harus berjalan sejauh tiga kilometer dan melewati jalan licin dan berlumpur menuju Puskesmas Kecamatan Jagoi Babang. 

"Anggota kami bersama warga setempat terpaksa menggotong dengan tandu seorang ibu yang akan melahirkan menuju Puskesmas terdekat, karena mobil tidak bisa masuk ke dusun tempat ibu itu berada," kata Dansatgas Pamtas RI-Malaysia Yonif Mekanis 643/WNS Letkol Inf Hendro Wicaksono dalam keterangan tertulisnya di Makotis Entikong, Kabupaten Sanggau, Senin (23/8). 

BACA JUGA: Oknum TNI Menganiaya Bocah SD, Mayjen Maruli Simanjuntak Langsung Kirim Dokter

Dia menjelaskan pada awalnya, anggota Pos Sentabeng melaksanakan kegiatan gotong royong di Dusun Sentabeng, Desa Sekida, Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang. 

Anggota TNI kemudian mendapat laporan dari salah seorang warga yang meminta bantuan karena ada seorang ibu hamil yang belum memasuki HPL (hari perkiraan lahir) tetapi mendadak akan melahirkan.

BACA JUGA: Jenderal Andika: Tactical Satellite Communication TNI AD Membuat Komunikasi Antarsatuan Terintegrasi

Menurut dia, anggota Pos Sentabeng yang dipimpin Danpos Serka Sumarsono langsung mengajak masyarakat membantu proses evakuasi ibu hamil tersebut menggunakan  tandu darurat menuju jalan utama desa.

Danpos Sentabeng juga menghubungi Ketua RT setempat untuk berkoordinasi dengan puskesmas segera mendatangkan ambulans agar ibu dan bayi yang masih dalam kandungan bisa terselamatkan.

Dia menambahkan evakuasi tersebut tidaklah mudah. 

Menurutnya, anggota Pos Sentabeng bahu membahu bersama masyarakat menandu ibu hamil tersebut secara bergantian, berjalan sejauh tiga kilometer melintasi medan yang sulit, licin dan berlumpur. 

"Hal itu tidak menciutkan semangat prajurit penjaga perbatasan Yonif Mekanis 643/Wns untuk selalu membantu mengatasi kesulitan-kesulitan masyarakat perbatasan," ujarnya.

Sementara itu, Serka Sumarsono mengatakan selain evakuasi ibu hamil, warga sakit atau yang lainnya juga sering pihaknya lakukan, dikarenakan di wilayah perbatasan khususnya Desa Sekida belum adanya akses jalan yang memadai menuju kampung sehingga menyulitkan proses evakuasi.

"Sesuai Arahan Dansatgas, kami akan selalu semangat, tulus dan ikhlas membantu segala kesulitan masyarakat perbatasan dengan segala keterbatasan," ujarnya.

Atas upaya anggota Satgas Pamtas itu, Marcius (45) selaku Ketua RT mengucapkan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada Satgas Pamtas Yonif Mekanis 643/Wns yang bergerak cepat membantu proses evakuasi warganya, sehingga nyawa ibu dan bayi bisa terselamatkan. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler