jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah Republik Indonesia melalui Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Dunia (PMPP) TNI memiliki visi mengirimkan 4000 Peacekeeper untuk bergabung di bawah bendera Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dalam misi perdamaian dunia.
Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi TNI, khususnya PMPP TNI, untuk dapat mewujudkan visi tersebut. Terutama dengan mempertimbangkan asas prioritas di tengah efisiensi anggaran yang sedang dilakukan oleh pemerintah.
BACA JUGA: DPR: Antisipasi Dampak Pembangunan Infrastruktur, Jangan Menambah Kemiskinan
Demikian dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memimpin upacara Serah Terima Jabatan Komandan PMPP TNI Brigjen TNI A.M. Putranto kepada Brigjen TNI Achmad Marzuki di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (14/7/2016).
Menurut Panglima TNI, peningkatan kuantitas Peacekeeper boleh saja menjadi target. Tetapi di sisi lain kemampuan anggaran negara juga harus diperhitungkan.
BACA JUGA: Indonesia Diuntungkan Kemenangan Filipina
Peningkatan kontribusi melalui pengiriman pasukan atau satgas jangan justru membebani anggaran untuk memenuhi kebutuhan operasional.
“Sebagai pemangku kepentingan yang menangani pengiriman pasukan PBB, maka PMPP TNI harus jeli melihat peluang dan konsekuensi yang menyertainya. Ingat bahwa sebagai Peacekeeper tidak boleh ada kesalahan dan terlibat pelanggaran dalam penugasan,” katanya.(fri/jpnn)
BACA JUGA: Menkes: Pengejaran Kami Belum Selesai
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akom Yakin Obama Kirim Yang Terbaik buat Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi